Karena saya adalah anak perempuan sulung, saya tumbuh menjadi pribadi singa alfa yang tak kenal takut, kecuali pada serangga kecoa.
Saya menulis banyak kalimat seenak dewe di banyak buku, juga suka menulis puisi. Sebagian kata-kata di buku teks pelajaran sekolah saya coret pensil dan ganti-ganti sesuka hati dengan istilah-istilah lucu, lalu saya tertawakan bareng dengan teman sebangku.
Ya, saya memang berkepribadian 70 persen introvert, jadi sering dikira orang sombong, pemalu, tertutup dan sebagainya.
Karena saya lebih banyak thinking outloud daripada speaking outloud.
Penulis yang menjadi inspirasiku adalah Almarhumah N.H. Dini. Beliau diperkenalkan Bu Ester Mukim guru Bahasa Indonesia di kelas satu SMP saat kami diwajibkan mempelajari buku beliau 'Pada Sebuah Kapal' yang sampai sekarang masih dicetak dan diterbitkan oleh Gramedia.
Mengapa saya suka dan menjadikan novel ini sebagai rekomendasi bagi para penulis? Karena walaupun sangat banyak adegan percintaan, tapi tak ada satupun kata-kata porno maupun kasar. Jadi, cara deskripsi N.H..Dini sangat elegan, tersirat dan hati-hati. Masih terkesan jadul tapi juga sangat menarik dan retro. Walaupun tema perselingkuhan termasuk mainstream, tapi tidak dengan Pada Sebuah Kapal. Sebuah multikisah erotika, yang saya juga coba tuliskan (walau tentu saja belum seluarbiasa beliau) di 'Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island' yang beberapa cuplikannya dapat Anda baca di Fiksiana. Dan selebihnya juga sudah ada di Noveltoon.
Sesuatu yang saya ingat betul, sedari dulu saya tak suka banyak bicara dan bahkan grogi dalam mengerjakan hal-hal sepele seperti mengangkat telepon, public speaking, dan lain sebagainya. Jadi walaupun saya singa alfa, tetap saya bukan pemimpin yang baik. Jadi bagi Anda yang berlawanan sifat dengan saya, bersyukurlah, karena talenta Anda pasti juga luar biasa.
Semua orang memiliki talenta, dan Anda juga!
Sifatku yang pendiam, pemalu dan tertutup ini sedikit banyak menguntungkan tapi juga sangat merugikanku. Karena sewaktu muda, beberapa cowok yang kusuka dan cukup akrab denganku tanpa bisa kudekati. Anggap saja cinta monyet, yang sudah beberapa kali kualami tapi gagal total.
Semua dan beberapa dari mereka muncul dalam kisah novel dan puisiku, yang belum banyak dan sempat lagi kutuliskan karena keterbatasan waktu.
(bersambung)