Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(18+) Honey to the Moon: Sesuatu yang Baru

29 Januari 2021   17:46 Diperbarui: 29 Januari 2021   20:03 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi karya @wiselovehope

"Kok bisa ya, tak bosan-bosannya begini denganmu walau kita sudah tahu sebanyak-banyaknya bagaimana kita luar-dalam?" Joy tiba-tiba bertanya. "Aneh bukan, kamu pernah bertanya-tanya hal yang sama, Rey Baby Hubby?"

Rey pertama-tama diam saja. Wajahnya, terutama matanya yang kecil,  tiba-tiba tersenyum, smize - smiling eyes, istilah Joy. Manis memikat.

"Sama seperti makanan, tiap hari kita mesti makan tapi dengan sedikit variasi, pasti akan terasa berbeda dan lebih lezat, iya kan?" mata sipit Rey membentuk emotikon ^_^.
"Ma, ma, maksudmu?"
"Seperti saat ini, kau tak biasa berbusana pantai, tapi siang ini kau memakai bikini." Rey menatapnya lekat-lekat, dimana Joy selalu berhasil dibuatnya jengah.
"Memangnya, bodiku bagus?" Joy selalu mengeluhkan betisnya yang besar dan membulat, pahanya yang tak begitu jenjang, serta pinggulnya yang besar, walau berat badannya masih ideal. Bahkan Rey lebih langsing dan ramping berkat keahliannya menjaga makan.
"Bagiku kau sempurna luar dalam. Tak berusaha menggombalimu seperti Landi ya, walau kau seperti Leami." Rey menyebut dua nama di film remaja yang sempat nge-hits. "Aku sangat bersyukur kau mau denganku, dan apa yang ada di dirimu, satu paket lengkap, hati dan bodimu, sangat bagus bagiku."
"Uhh, bagaimana denganku saat memakai bikini merah ini?"
"Merah cocok denganmu, sang wanita api. Merah sedari dulu warna kesukaanku."

Belahan dada Joy juga cukup jelas gegara bikini yang dikenakannya cukup ketat walau tak sampai kesempitan. Rey yang memilihkan itu, dan masih banyak lagi yang ia hadiahkan dan bawa ke 'Pulau Cinta', demikian ia menamakan pulau bulan madu mereka, yang belum lagi Joy kenakan.

"Nah, itu tadi yang kubilang. Supaya tidak bosan, kita main berbi-berbian. Aku tahu, diam-diam dahulu kau suka ingin mengoleksi pakaian seksi."
"Haaah?" Joy tak menyangka, apakah ia pernah bercerita begitu ya?
"Aku yakin, kau penasaran sekali bila tak tak mencobanya. Jadi, nanti kau buka saja semua koleksi busanamu. Jangan khawatir, tak ada busana ratu-ratuan yang formal bin kaku, hanya ada 'segala yang kau pasti sukai', dan aku juga." kini ekspresi Rey membentuk emotikon ^_*.

"Dasar pangeran nakal. Tapi itu tantangan bagiku. Peringatan, bodiku tak seperti top model." Joy mendekatkan dadanya ke dada Rey yang cenderung hairless. Uh, 'emotikon' Rey spontan berubah lagi, 0_0'.

"Joy, kau mau aku unboxing di atas pasir ini sekarang juga ya, tidak nanti malam saja?" Rey berusaha tak tergoda. Tapi kemontokan dan belahan bikini Joy terlanjur membuatnya gemas, jadi ditariknya saja tangan Joy ke atas sesuatu yang tersembunyi di balik celana pantainya.

"Rey!" Joy semula sempat tersadar ini di pantai, di atas pasir putih saja sementara air laut datang dan pergi menyapa tubuh mereka. Tapi toh tak ada yang melihat, paling-paling satu-dua burung-burung camar yang terbang lewat.

Jadi bisa ditebak, tak sampai semenit kemudian, sepasang bikini merah dan celana pantai sudah basah teronggok di pasir, hanya bisa diam saja. Walau tak bermata, mereka seolah menyaksikan dalam iri kedua pemiliknya yang dengan cuek bergumul mesra tanpa peduli lagi pada apapun jua.

Joy di masa silam pernah mengalami hal ini di sekolahnya, ketika ia masih duduk di kelas tiga sekolah dasar swasta di Evernesia. Saat para gadis kecil sebayanya baru memakai miniset, alias bra pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun