Menggunakan ragi maupun tidak, dipanggang, digoreng, dikukus maupun dibantingkan ke dalam dinding oven tanah liat, terdapat lebih dari 30 jenis roti di India yang masing-masing berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya, tiap kota memiliki jenis tepung dan metode memasak tersendiri. Namun demikian, roti ini sama-sama dapat dinikmati dengan kuah kari atau memiliki taburan maupun isian yang beragam.
Dengan sekian banyaknya jenis yang ada, mungkin akan cukup susah untuk membedakan satu dengan yang lainnya. Jadi berikut panduan tentang jenis roti yang populer di India dan cara memakannya.
1. Chapati
Kata chapat yang berarti "menampar" atau "menjatuhkan" dalam bahasa Hindi, memberi petunjuk mengenai bagaimana roti pipih ini dibuat. Roti yang tidak menggunakan ragi ini dibuat dengan membanting dan menarik adonan di antara  kedua telapak tangan, sebelum diletakkan pada tava, yaitu wajan penggorengan yang pipih dan berbentuk piringan.
Keunggulan dari jenis roti ini terdapat dalam kemampuannya yang dapat disajikan dengan semua kari dan rebusan. Rasanya yang ringan dan sedikit gurih dan cara penyiapannya yang relatif sehat membuatnya menjadi makanan pokok sehari-hari di India.
2. Parotta
Namun terdapat perbedaan di antara keduanya: Tidak seperti paratha, parotta dibuat dengan tepung maida, yang memiliki kandungan gluten lebih tinggi. Akibatnya, roti ini memiliki tekstur yang lebih halus dan bersifat adonan.
Dikatakan bahwa roti prata yang ada sekarang berasal dari jenis ini. Sementara di Malaysia, roti ini dikenal sebagai roti canai, yang namanya dipercaya ada hubungannya dengan asalnya dari daerah Chennai.
Secara tradisional, roti ini disajikan saat sarapan atau makan siang dengan dal (kari lentil) namun baru ini memiliki versi modern, seperti dengan isian bawang bombai, sarden dan keju, atau disajikan manis dengan susu kondensasi, Nutella, dan pisang.