"Hah?"
"Realistis, karena kamu gak pernah benar-benar pergi dari aku. Meski aku gak selalu sadar."
---
Mereka duduk di teras rumah sore itu. Raka bercerita tentang pekerjaannya sebagai freelance editor video, dan rencana membuat konten sosial untuk mengedukasi soal trauma pascakecelakaan.
"Judulnya: Luka yang Menyadarkan," katanya.
"Terinspirasi dari aku?" tanya Nayla.
"Dari kita."
---
Sementara itu, Tania mulai menarik diri. Setelah insiden emosional beberapa waktu lalu, ia butuh ruang untuk menyembuhkan hatinya sendiri. Tapi luka di hatinya terlalu dalam untuk hilang begitu saja.
Suatu malam, ia menelpon Raka.
"Ka... aku cuma mau bilang, aku nggak akan ngejar kamu lagi."