Mohon tunggu...
Ramdhani Nur
Ramdhani Nur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lebih sering termenung daripada menulis...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

#N y a l o n

16 Maret 2014   15:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya, udah ... ntar lagi aja. Saya mau mandi dulu."

Tubuh Ariestine melingkar. Memungut handuk di sisi kapstok. Menggontai menuju kamar mandi. Sken-sken ini ditatapi lekat sepasang mata Susanto.

"Masih di sini juga? Mau mandi bareng?"

"Euh, nggak! Sudah liat, eh sudah punya. Kikikikik."

"Mau ngebandingin?"

"Ih, si Eceu mah. Kikikikik." Cekikikan ini hanya pengantar untuk langkah kaki Susanto yang kemudian hilang dari balik pintu kamar mandi juga dari pintu keluar salon. Entah dalam kesadaran yang mana. Tapi menyambut hari dalam tepi pagi yang berbeda membuat Ariestine benar-benar berpikir bahwa generasi memang harus diselamatkan.

Cirebon, suatu ketika.
Kembali posting untuk menyemangati diri.
Sumber gambar: Sriwijaya Radio

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun