Mohon tunggu...
Ramdhani Nur
Ramdhani Nur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lebih sering termenung daripada menulis...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

#N y a l o n

16 Maret 2014   15:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Betul!”

“Eiih ... mau bisnis apa tuh si geboy?”

“Bisnis jangka panjang.” Kali ini senyum Susanto tercipta sendiri tanpa imbuhan cekikikan. “Kalau berhasil bisnis ini bakal menguntungkan lho. Saya nawarin bukan cuma ke Eceu aja. H. Bangbang, juragan beras, sudah saya tawarin. Pak Granito Ismail, orang dinas sudah juga. Habis ini saya mau ke Pondoknya Ki Naim Alay, minta restu. Tapi hampir semua responnya bagus. Kita ini jadi supporter saja. Soal bagaimana cara kerjanya nanti ada mekanismenya! Yang pasti prospeknya bagus. Usaha kita bakal dipandang dan dibantu kemajuannya sama Fera ini.”

“Nah, terus si Fera ini mau apa?”

“Nah, ini yang penting ...," Susanto melipatkan keseriusan pada wajahnya. Ariestine hanya menerima setengahnya saja. "Gini, sebentar lagi kan Pemilu mau digelar. Nah, dia teh mau nyalonin diri jadi anggota legislatif. Kikikikik!"

“Hah!”

“Ini mah nggak pake 'hah'!”

“Emang nyalon jadi anggota legislatif pake dibisnisin? Kayak mau buka salon aja!”

"Ya memang begitu!"

"Saya kagak ngerti politik-politikan, apalagi yang pake bisnis-bisnisan. Ogah deh!"

"Yah ..., Eceu mah. Nanti saya jelasin lebih dalem biar terang benderang ...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun