Malam ini sebuah lampu membawaku ke ruang angkasa
dan warna hitamnya
menelanku lalu
memuntahkanku kembali ke atas kecemasan kota,
ke dalam pikiran-pikiran yang
digempur hujan asam,
ketakutan berbuih di atas tempat tidur.
Lampu itu membuka mataku.
Ruang tamu dikepung kabut,
tatapan dingin
dari sebuah buku yang ingin dibaca.
dua suara terbentur dan
pecah di udara,
lantai basah oleh gelas yang terjatuh.
Tapi ini gelap dan sepi
kota berdetak semakin pelan
pintu-pintu tertutup dan
sebuah rumah tertidur
sementara aku
kehilangan diriku sendiri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!