Mohon tunggu...
Rakhmat Thoifur Alfadhany
Rakhmat Thoifur Alfadhany Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 24107030049

Mahasiswa yang selalu ingin tau dan explore banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Foodie

17s Ice Cream Viral Jogja Ternyata Usaha Milik Mahasiswa!!!

13 Juni 2025   14:54 Diperbarui: 13 Juni 2025   14:54 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah gempuran tren kuliner yang terus berputar, sebuah kedai es krim di Yogyakarta berhasil mencuri perhatian, khususnya di kalangan Generasi Z. Mengusung nama unik "17's Ice Cream," tempat ini bukan hanya menawarkan kelezatan yang menyegarkan, tetapi juga sebuah experience unik yang relatable bagi generasi Z dan tentunya instagramable. Ini adalah kisah inspiratif tentang bagaimana ide kreatif, keberanian, dan adaptasi berhasil mengubah mimpi menjadi kenyataan bisnis.

Mungkin kalian bertanya-tanya, angka 17 itu merujuk pada apa? Usut punya usut, nama ini terinspirasi dari Remaja 17 tahun yang mempunyai semangat dan rasa ingin mencoba hal baru yang tinggi. Namun, di balik kesederhanaan namanya, tersembunyi sebuah konsep bisnis yang diracik dengan matang oleh dua anak muda kreatif: Kak Zaky dan Kak Angga. Kak Zaky adalah seorang Mahasiswa Magister Manajemen UGM dengan berbagai pengalaman di dunia Event Organizer dan Food and Beverage (F&B), memberikan fondasi yang kuat dalam operasional dan event management. Sementara itu, Kak Angga, alumni UGM, mempunyai keahlian dan ketertarikan mendalam di bidang perkopian, yang kemudian turut memperkaya ide-ide kreatif di balik pengembangan menu.
Usaha ini dimulai dari hobi dan tugas kuliah yang berujung pada ketertarikan mendalam pada industri F&B. Kak Zaky dan Kak Angga memberanikan diri untuk membuka kedai es krim ini sekitar akhir tahun 2023.

Pertimbangan matang meliputi target konsumen yang mayoritas adalah mahasiswa dan anak muda, pemilihan lokasi yang strategis di sekitar kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), hingga perhitungan budget yang efisien. Siapa sangka, modal awal untuk membangun kedai ini bahkan tak lebih mahal dari sebuah iPhone 15 keluaran terbaru. Ini adalah bukti nyata bahwa ide kreatif dan eksekusi yang jitu bisa mengalahkan keterbatasan modal, mengubah pandangan umum bahwa memulai bisnis kuliner selalu membutuhkan investasi besar.

Tim kami berkesempatan untuk berbincang langsung dengan Kak Zaky, salah satu founder 17's Ice Cream. Dengan ramah, ia menceritakan awal mula perjalanan bisnis mereka yang penuh tantangan. "Kami memulai ini dengan modal kecil, memanfaatkan sebuah warung sembako sewaan," kenangnya. Lokasi awal yang sederhana ini menjadi saksi bisu perjuangan mereka di awal. Perjuangan di awal-awal usaha tidaklah ringan. Anggaran untuk promosi melalui Key Opinion Leader (KOL) atau iklan media sosial pun masih terasa cukup berat. Ini adalah kemunduran umum yang dihadapi banyak startup di industri F&B. Namun, keterbatasan tidak menghalangi kreativitas. Mereka berfokus pada kualitas produk dan pengalaman pelanggan sebagai daya tarik utama. Salah satu kunci keberhasilan 17's Ice Cream adalah rantai pasokan bahan baku yang langsung dari tangan pertama dan sebagian besar produk homemade (meskipun sebagian produksi masih menggandeng pihak manufaktur untuk efisiensi dan konsistensi). Strategi ini memungkinkan mereka untuk menawarkan menu dessert dan es krim berkualitas tinggi, dengan cita rasa yang mirip dengan ice cream mahal yang terkenal di Yogyakarta, namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Ini adalah diferensiasi yang kuat di pasar yang kompetitif.

Dari sisi operasional, awalnya hanya dengan empat orang staf yang bekerja keras, kini tim 17's Ice Cream telah berkembang menjadi delapan orang, menandakan pertumbuhan bisnis yang signifikan. Peningkatan jumlah staf ini memungkinkan mereka untuk melayani lebih banyak pelanggan dan menjaga kualitas layanan seiring dengan meningkatnya popularitas.
Konsep kedai ini sendiri banyak terinspirasi dari sebuah kedai kopi di Bandung yang sering menjadi tempat nongkrong Kak Zaky saat masa kuliah. Awalnya, ide untuk membuka kedai kopi sempat terlintas, namun Kak Zaky yang memiliki masalah asam lambung khawatir akan kesulitan dalam menjaga kualitas produk secara konsisten. Akhirnya, pilihan jatuh pada es krim dan dessert, yang dianggap memiliki pangsa pasar yang lebih luas dan dengan quality control yang masih bisa terjamin. Keputusan strategis ini menunjukkan kemampuan mereka dalam beradaptasi dan memilih jenis usaha yang paling sesuai dengan kapabilitas dan kondisi personal.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 
Jenis usaha utama 17's Ice Cream adalah kedai es krim dan dessert, dengan target pasar utama Gen Z dan mahasiswa. Beberapa menu andalan yang paling digemari adalah varian Matcha dan Chocomint, yang memang sedang tren di kalangan anak muda. Mereka juga tak ketinggalan menghadirkan berbagai dessert kekinian yang sedang hype, menunjukkan responsivitas terhadap dinamika pasar. Bahkan, salah satu menu terbaru mereka, Mochi Cheesecake, begitu viral hingga tim liputan kami pun kehabisan saat berkunjung! Ini menunjukkan daya tarik kuat produk dan keberhasilan strategi pemasaran mereka. Meskipun lahan yang tersedia tidak terlalu luas, 17's Ice Cream berhasil menciptakan komunitas loyal yang mereka sebut "Warga Seventeen." Kedai ini seringkali menjadi tempat untuk mengerjakan tugas kuliah, berdiskusi, atau sekadar berkumpul dan bersantai setelah aktivitas kampus. Atmosfer yang nyaman dan friendly menjadikan 17's Ice Cream lebih dari sekadar tempat makan, melainkan ruang interaksi sosial. Saat ini, 17's Ice Cream telah memiliki dua outlet di sekitar area Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan dalam waktu dekat, mereka berencana untuk menambah area indoor demi kenyamanan pengunjung, terutama mengingat tantangan cuaca yang tidak menentu di Yogyakarta. Kedai ini buka setiap hari hingga pukul 23.00 WIB, melayani kebutuhan hangout malam hari. Menariknya, meskipun didominasi oleh anak muda, tak jarang terlihat orang tua yang menikmati menu kopi atau cold brew, terutama di pagi hari, menunjukkan bahwa daya tarik 17's Ice Cream meluas melampaui target demografi utama mereka.


Branding Ala Gen Z yang Bikin Penasaran adalah salah satu faktor pembeda 17's Ice Cream. Strategi branding media sosial mereka yang unik dan out of the box patut diacungi jempol. Tim media sosial mereka berhasil menciptakan konten-konten yang relatable dan menghibur, terutama di platform TikTok. Berawal dari kebosanan founder melihat konten komersial yang monoton, mereka memutuskan untuk bereksperimen dengan gaya yang lebih personal dan otentik. Konsep script writer yang "ngalir aja" dengan sentuhan "a day in my life" yang unik, serta gimmick-gimmick menarik, terbukti berhasil menarik perhatian banyak pengguna TikTok. Bahkan, tak sedikit followers dari luar Yogyakarta yang penasaran dan ingin datang langsung untuk mencoba es krim viral ini. Kreativitas tim media sosial 17's Ice Cream menjadi bukti nyata bahwa pendekatan yang berbeda dan berfokus pada personal branding bisa sangat efektif dalam membangun engagement dan menjangkau audiens yang lebih luas, mengubah TikTok dari sekadar platform hiburan menjadi alat pemasaran yang powerful.

Setelah mendengar kisah inspiratif, mencicipi kelezatan produk, dan melihat langsung suasana unik yang ditawarkan, kapan giliran Anda merasakan sendiri sensasi "chill vibes" di 17's Ice Cream? Lebih dari sekadar kedai es krim, tempat ini adalah ruang interaksi, tempat berbagi cerita, dan tentunya, tempat menikmati dessert lezat dengan konsep yang fresh dan relatable bagi Generasi Z. Jadi, tunggu apa lagi? Segera ajak teman-temanmu dan ciptakan pengalaman seru nan gokil di 17's Ice Cream!

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun