Mohon tunggu...
Siti RajibahShalma
Siti RajibahShalma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hello everyone, this is Shalma

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anara dan Keinginannya

18 Oktober 2022   13:13 Diperbarui: 18 Oktober 2022   13:20 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah perkampungan di pelosok Jawa Barat, hidup seorang remaja bernama Anara. Anara adalah seorang siswi di Sekolah Menengah Pertama terfavorit di daerahnya. Ia kini duduk di kelas 8A, sebuah kelas yang digadang-gadang sebagai kelas unggulan di sekolahnya. 

Di semester pertama kelas 8, Bu Lidya—wali kelasnya, memberikan pengumuman pembukaan pendaftaran Organisasi Intra Sekolah. Bu Lidya meminta kelas 8A untuk mengirimkan perwakilan sebagai bakal calon OSIS.

Saat itu, Anara tertarik untuk mendaftarkan dirinya sebagai pengurus OSIS. Ia pun meminta formulir pendaftaran kepada wali kelasnya.Namun, di dalam formulir tersebut tertera lampiran surat persetujuan orang tua atau wali. Anara pun mencoba untuk berdiskusi dengan orang tuanya.

"Ambu, di sekolah lagi ada pendaftaran pengurus OSIS, Nara mau ikut boleh ya?" tanya Nara.

"Sekolah kamu nanti keganggu neng, masuk OSIS itu pasti sibuk, lagi pula jadi pengurus OSIS itu butuh banyak uang, kamu pasti bakal diminta bayar ini itu selama jadi pengurus." ucap Ambu.

"Antos ambu pariksa tiheula sami abah, menggah abah ngijinkeun, ambu pikirkeun deui." sambung Ambu.

Keesokan harinya, Abah menghampiri Anara dan memberikan pendapatnya mengenai keinginan Anara untuk mendaftarkan diri sebagai pengurus OSIS.

"Neng, janten pangurus OSIS eta biasana rarepot. Eneng manawi bakal sering mulih wengi. Abah teu manawi papag, eneng pan uninga, abah geus sepuh, menggah candak motor wengi wengi geus teu awas panonna " ucap Abah.

Mendapatkan tanggapan kedua orang tuanya yang tidak menyetujui keinginannya membuat Anara patah semangat. Ia rasa, ia harus merelakan impiannya.

Di sekolah, Bu Lidya bertanya, "Kamu tidak berminat ikut OSIS, Anara?"

Anara menunduk lesu, "Berminat Bu, tapi kedua orang tua saya tidak menyetujui jika saya menjadi pengurus OSIS." ucapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun