Alasan ketiga karena males macet-macetan.
Nggak bisa dipungkiri, mudik di kala Ramadan ataupun lebaran, akan menyebabkan macet tak terhingga. Ya itu karena sejumlah orang melakukan aktivitas di satu waktu.
Saya termasuk yang malas bermacet-macetan. Lebih baik duduk manja di kursi kereta, sambil melihat-lihat pemandangan alam yang menyejukkan mata.
Apalagi di jalur Bandung-Sukabumi ada beberapa titik rawan kemacetan yang nggak mengenal waktu. Mulai dari area Padalarang, sebuah pabrik di Cianjur, hingga pabrik sepatu terkenal di area Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.Â
Percayalah bisa 1 jam cuma diam di tempat ketika melewati pabrik ini.
Mudik nyaman Bandung-Sukabumi, 2 kali ngeteng naik KAI lokal
Nah, penasaran 'kan kenapa untuk rute Bandung-Sukabumi harus dua kali ngeteng. Emangnya nggak ada rute yang direct? Ya, sampai saat ini belum ada (lagi)!
Naik kereta api dari Bandung ke Sukabumi harus naik turun kereta lokal sebanyak dua kali.
Pertama saya naik Commuter Line Bandung Raya. Stasiun yang terdekat dari kediaman saya adalah Stasiun Kiaracondong. Jadi saya membeli tiket dari Stasiun Kiaracondong menuju Stasiun akhir Padalarang.
Saya memilih jadwal keberangkatan pukul 10:47 WIB dengan estimasi tiba di Stasiun Padalarang sekitar pukul 11:38 WIB. Jadi waktu tempuhnya sekitar 51 menit.
Jadwal keberangkatan tersebut saya pilih karena menyesuaikan dengan kereta lokal selanjutnya yang pilihan waktu berangkatnya hanya 3 show saja. Dan saya mengincar show kedua pukul 14:00 WIB. Jadi keberangkatan pukul 10:47 adalah jadwal yang paling membuat saya tenang dan nggak terburu-buru.