Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kecewa dengan K-Rewards lalu Pindah Blog Pribadi, Yakin Langsung Cuan?

19 November 2024   12:00 Diperbarui: 19 November 2024   12:04 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi K-Rewards Oktober 2024/doc. Kompasiana

Persoalan K-Rewards ini seakan tiada habisnya. Sesederhana info pengumuman yang telat dimasukkan ke dalam menu 'K-Rewards' saja, bagi sebagian kompasianer jadi suatu masalah. Padahal postingan tersebut sudah dipublikasikan pada awal-awal bulan berikutnya. 

Kalau sedikit kreatif, tinggal memasukkan kata kunci semisal "K-Rewards" atau "September 2024" di kolom pencarian, postingan tentang K-Rewards bakalan muncul.

Tapi ya, kita nikmati saja hal tersebut sebagai bagian dari dinamika ber-kompasiana, termasuk soal nilai K-Rewards yang dirasa semakin mengecil semenjak aturan baru diberlakukan. Terkait soal aturan dan mekanisme baru ini, saya pernah menuliskannya. Silakan mampir ke tulisan ini. 

Intinya, setiap keputusan pastinya tidak akan ada yang bisa memuaskan semua pihak. Tapi dengan berbagai trial and error yang dilakukan tim Kompasiana, seenggaknya mereka berupaya mencari keputusan terbaik yang dirasa adil dan merata bagi seluruh kompasianer. (asyik.....langsung ditraktir admin, hehe).

Masih merasa kecewa? Suatu perasaan yang sangat wajar dan manusiawi, tatkala kita merasa effort yang kita keluarkan tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan.

Pindah blog pribadi, andalkan AdSense, apakah solusi terbaik?

Saya amati sebagian besar kompasianer yang sering berinteraksi, baik rating atau komentar di tulisan saya, adalah kompasianer murni yang tidak memiliki blog pribadi. Artinya, mereka betul-betul menjadikan Kompasiana sebagai arsip dokumentasi karya-karya mereka.

Nah, (apabila) ada kompasianer yang merasa tulisan-tulisannya tidak dihargai dengan layak, lalu memutuskan membuat blog pribadi, apakah bakal langsung cuan? Nggak segampang itu, Fergusoooo!

Membangun blog pribadi tidak seperti Bandung Bondowoso yang mampu membuat seribu candi dalam satu malam. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan, dan juga modal duit yang harus dikeluarkan. 

Saya coba berbagi pengalaman saya mengasuh dua blog pribadi hingga akhirnya disetujui oleh AdSense sebagai publisher.

1. Siap bayar domain dan hosting tahunan?

Membuat akun Kompasiana gratis seumur hidup, tapi membuat blog pribadi harus ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli domain dan hosting. 

Domain adalah alamat blog seperti rajalubis.com, sementara hosting adalah semacam rumah/tempat untuk menyimpan segala isi konten yang terdapat dalam blog.

Dua platform blogging paling populer saat ini adalah blogger dan wordpress. Kita memang bisa membuat blog gratis di platform tersebut, tapi konsekuensinya alamat blog jadi nebeng semisal rajalubis.wordpress.com.  Sayangnya, domain nebeng seperti itu jarang sekali disetujui AdSense untuk menjadi publisher. 

Jadi, kalau benar-benar tujuannya adalah cuan, mau tidak mau harus mengeluarkan biaya domain seenggaknya Rp225.000/tahun untuk domain .com. Hostingnya mungkin masih bisa gratis jika membuat blog di platform blogger.

Belum lagi jika ingin blog tampil unik sesuai dengan persona pemiliknya, kita harus membeli tema premium yang harganya ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

2. Blog baru langsung disetujui AdSense?

Jawabannya NGGAK! Pengalaman saya, minimal usia blog agar bisa diterima AdSense adalah 6 bulan. Jadi selama 6 bulan tersebut, kita harus mengisi blog dengan konten-konten yang berkualitas sesuai standar AdSense, yang mana standarnya pun agak sulit ditebak.

Blog rajalubis.com ditolak berkali-kali dengan alasan "low value content". Tapi anehnya ketika mengajukan blog rajasinema.com, dalam sekali daftar langsung disetujui. Dari situ saya mengambil kesimpulan kasar bahwa blog dengan niche yang spesifik nampaknya lebih disukai AdSense dibanding blog yang palugada (segala ada).

Penting juga untuk diperhatikan, segala tetek bengek urusan teknis di blog, kita sendiri yang handle. Mulai dari pengaturan AdSense, Google Analytics, lay-out blog, dan lain sebagainya. Jadi wajib menyiapkan waktu dan ilmu pengetahuan untuk memaksimalkan iklan yang masuk demi cuan terbaik.

3. Setelah disetujui, apakah uang langsung mengalir?

Minimum payout AdSense/dokumentasi pribadi Raja Lubis
Minimum payout AdSense/dokumentasi pribadi Raja Lubis
Lagi-lagi jawabannya NGGAK! Beda dengan K-Rewards yang diberikan Kompasiana setiap bulan, AdSense akan cair ke rekening ketika mencapai angka minimum pembayaran sebesar Rp1.300.000. 

Dan untuk sampai ke angka segitu, setiap blog punya durasi yang berbeda-beda. Saya sendiri butuh waktu 2 tahun 7 bulan untuk mencapai payout pertama kalinya. Bisa jadi lebih cepat atau lebih lama, tergantung pageview dan klik iklan yang dihasilkan. 

Tapi rata-rata, membaca pengalaman blogger yang rutin menulis satu hingga dua tulisan per minggu, mereka butuh waktu 3 tahun untuk mencapai angka minimum payout. 

Karena bagaimanapun juga membangun pembaca yang loyal hingga blog kita bisa muncul di halaman utama Google ketika pengguna mengetikkan kata kunci tertentu, itu butuh waktu dan usaha yang tidak sebentar. 

Pertanyaannya, apakah kita mau menunggu selama itu dan melakukan effort yang luar biasa, sementara biasanya di Kompasiana hanya tulis dan posting?

K-Rewards atau AdSense?

Persoalan rasa kecewa dengan nilai K-Rewards adalah hal yang lumrah. Saya pun pernah kecewa ketika tulisan pada Maret 2024 sama sekali tidak mendapat K-Rewards. Padahal menurut penghitungan saya, harusnya bisa mencapai minimum 2000 unique views (UV).

Tapi apa daya, saya nggak bisa protes apa-apa karena data UV hanya admin Kompasiana yang pegang.

Justru dengan aturan baru yang menghapuskan syarat minimum views dan memberikan sejumlah poin pada "Artikel Utama" dan "Pilihan", seenggaknya membuat penghitungan bisa lebih transparan dan terbuka.

Sekarang, tinggal pilihan ada di tangan kita sendiri. Mau mundur dari K-Rewards dan berpaling ke AdSense blog pribadi, silakan saja.

Jika memang siap dengan segala pengurusan blog secara mandiri, bangun blognya dari sekarang. Tapi kalau hanya diniatkan karena rasa kecewa, siap-siap saja kecewa berikutnya akan tetap menanti.

Referensi bacaan:https://www.rajalubis.com/2023/06/pin-adsense-yang-tak-kunjung-tiba.html

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun