Mohon tunggu...
Rais syukur Timung
Rais syukur Timung Mohon Tunggu... Lainnya - Pena Nalar Pinggiran

* Omo Sanza Lettere * Muslim Intelektual Profesional

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kasihan Melihatnya

16 Agustus 2020   01:30 Diperbarui: 16 Agustus 2020   01:25 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangsa ini kasihan.
Jika bukan mengimpor.
yah, berhutang.
Jika bukan berhutang,
yah, menjual.
Begitu terus sampai kucing mengaku Nabi.

Bangsa ini kasihan,
Ada yang kritis, di tuding Anti NKRI
Ada yang memainkan fungsi control di anggap intoleran.
Ada yang bicara fakta, di sangka tidak indonesiais.
Ada yang mengkaji problem ummat di masjid di labeli radikalis.

Bangsa ini kasihan.
Kesalahan di bungkus dengan jubah pluralistik.
Ketimpangan di tutup-tutupi dengan pembenaran logika yang taklid.
Ketidakmampuan di sangka kebanggaan.

Bangsa ini kasihan.
Mereka merdeka, disisi lain. mendongakkan kepala pada pantat kekuasaan di sisi yang lain.
Mereka mendengungkan Cinta NKRI tapi tak angkat suara saat impor.
Mereka berteriak intoleran tapi di luar kelompoknya adalah salah.
Mereka mencekoki radikalis tapi diam-diam saat pemerintah menjual Aset negara.

Bangsa ini kasihan.
kasihan melihat segelintir kita yang kerap kali menyembah Kuasa
* Foto : (C). Google
*Coretan Pinggir - 04/08/2018
* Nalar Pinggiran

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun