Mohon tunggu...
Rainerus Alva Jati Prasetyo
Rainerus Alva Jati Prasetyo Mohon Tunggu... Teknisi - Seorang Teknisi SAP yang mempunyai hobi menulis.

Menulis untuk berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kerinduan Semesta

25 Oktober 2019   23:57 Diperbarui: 25 November 2019   21:44 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: https://www.istockphoto.com/mik38 

 rasa yang merintih saat melihatmu pergi,

 semua hanya kutahan dalam dalam.

Apakah ini perasaan matahari terhadap rembulan, 

yang selalu dirindukannya tapi hanya gelap yang terasa saat bersama.

Matahari dan Pluto sejauh itulah jarak kita berdua, 

hanya aku yang mampu melihat biasmu dari kejauhan, dan kau tak kan pernah melihatku.

Hanya sebuah benda kecil di luar orbitmu, kecil, gelap dan dingin,

tak sebesar Jupiter yang kau dambakan, atau seindah Bumi yang kaurindukan.

Mungkin akan datang sang Saturnus memberikan cincin terindahnya padamu, 

atau Merkurius yang selalu menghangatkanmu dalam pekat malam.

Mungkin aku akan sedih, mungkin aku akan bahagia, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun