Mohon tunggu...
Rahmat Setiadi
Rahmat Setiadi Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan swasta yang suka nulis dan nonton film

Saya suka baca-tulis dan nonton film.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dagang Via WAG: Namanya Juga Usaha, Gundulmu!

12 Januari 2023   10:14 Diperbarui: 12 Januari 2023   10:23 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/7OFnb7NOvjw?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditShareLink

 

Hal yang ramai diperdagangkan di tempat kami lebih banyak berupa makanan. Hampir semua jenis makanan ada yang menjual, dari lauk pauk, sayur mayur, dari yang mentah sampai yang siap makan. Dan hampir bisa dikatakan sebagian besar warga di perumahan kami menawarkan masakannya sebagai dagangan. Hahah!

Para pedagang ini tidak hanya berlatarbelakang ekonomi lemah, banyak pula yang kami pandang sebagai orang kaya. Kasak-kusuk sesama warga bergibah tentang pedagang "horang kaya" ini tidak bisa disembunyikan. Tapi gak tentang itu saja, sih, dasarnya orang yang suka ngomongin orang lain. Hihihi...

Entahlah, saya Cuma bisa geleng-geleng kepala melihat isi WAG istri saya. Saya dan istri tidak mempermasalahkan fenomena dagang online melalui WAG karena hampir bisa dipastikan kami tidak pernah membaca keseluruhan pesan dari grup dagang online itu. Pesan yang jumlahnya sampai ribuan itu langsung kami hapus setiap saat kami buka WA. Beres! Karena apa?

 

Yah! Kami juga pedagang. Hanya saja tidak seperti orang lain yang meresahkan. Kami selalu mencantumkan kalimat "Silahkan japri jika berminat ". Kami gak mau pusing dengan persaingan, tidak mau memusingkan orang lain. Apalagi dengan alasan pedagang yang songong kirim-kirim, beriklan, menawarkan produk seenaknya saja tanpa mau tahu konteks sebuah grup lalu berkata:" Namanya juga usaha, rejeki sudah ada yang mengatur kita gak tahu darimana datangnya". Aku jelas kontan bergumam, "Gundulmu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun