Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Freshgraduate Psikologi UST

Psychology enthusiast, penulis dan pembaca, masih terus mencari definisi "manusia" secara utuh.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Gagal PDKT Karena Avoidant atau Anxious, Kenali Cirinya!

25 Juli 2025   22:10 Diperbarui: 26 Juli 2025   14:48 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com/makunin

Pernahkah kamu merasa cocok dengan seseorang, tapi pendekatan tidak berjalan baik? Mungkin kamu sering ditinggal tanpa alasan, atau merasa terlalu terikat sehingga membuat gebetan tidak nyaman. Ini bisa jadi bukan hanya soal cara bicara atau daya tarik.

Menurut teori psikologi kelekatan (Attachment) dari John Bowlby (1969) dan Mary Ainsworth (1978), gaya keterikatan yang terbentuk sejak kecil dapat memengaruhi hubungan romantis kita, termasuk saat PDKT.

Dua gaya keterikatan yang sering menghambat pendekatan adalah anxious (cemas) dan avoidant (menghindar).

Attachment Style: Akar dari Cara PDKT Kita

Attachment theory menjelaskan bahwa hubungan emosional dengan pengasuh utama akan membentuk relasi kita di masa dewasa. Individu dengan gaya secure attachment biasanya mampu menjalin hubungan dengan komunikasi yang sehat.

Sebaliknya, individu dengan insecure attachment seperti anxious atau avoidant sering kesulitan dalam kedekatan emosional.

Penelitian oleh Mikulincer & Shaver (2007) menunjukkan bahwa gaya keterikatan memengaruhi hubungan jangka panjang dan tahapan awal seperti pendekatan.

Ketika PDKT Terhambat Gaya Avoidant

Orang dengan avoidant attachment style cenderung menjaga jarak emosional. Mereka merasa tidak nyaman dengan kedekatan yang cepat. Biasanya, mereka tampak mandiri dan kurang responsif terhadap sinyal afeksi.

Dalam pendekatan, individu ini sering menarik diri saat hubungan mulai dekat. Mereka mungkin aktif di awal, lalu tiba-tiba menghilang saat emosinya terlibat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun