Pernahkah kamu merasa cocok dengan seseorang, tapi pendekatan tidak berjalan baik? Mungkin kamu sering ditinggal tanpa alasan, atau merasa terlalu terikat sehingga membuat gebetan tidak nyaman. Ini bisa jadi bukan hanya soal cara bicara atau daya tarik.
Menurut teori psikologi kelekatan (Attachment) dari John Bowlby (1969) dan Mary Ainsworth (1978), gaya keterikatan yang terbentuk sejak kecil dapat memengaruhi hubungan romantis kita, termasuk saat PDKT.
Dua gaya keterikatan yang sering menghambat pendekatan adalah anxious (cemas) dan avoidant (menghindar).
Attachment Style: Akar dari Cara PDKT Kita
Attachment theory menjelaskan bahwa hubungan emosional dengan pengasuh utama akan membentuk relasi kita di masa dewasa. Individu dengan gaya secure attachment biasanya mampu menjalin hubungan dengan komunikasi yang sehat.
Sebaliknya, individu dengan insecure attachment seperti anxious atau avoidant sering kesulitan dalam kedekatan emosional.
Penelitian oleh Mikulincer & Shaver (2007) menunjukkan bahwa gaya keterikatan memengaruhi hubungan jangka panjang dan tahapan awal seperti pendekatan.
Ketika PDKT Terhambat Gaya Avoidant
Orang dengan avoidant attachment style cenderung menjaga jarak emosional. Mereka merasa tidak nyaman dengan kedekatan yang cepat. Biasanya, mereka tampak mandiri dan kurang responsif terhadap sinyal afeksi.
Dalam pendekatan, individu ini sering menarik diri saat hubungan mulai dekat. Mereka mungkin aktif di awal, lalu tiba-tiba menghilang saat emosinya terlibat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!