Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Freshgraduate Psikologi UST

Psychology enthusiast, penulis dan pembaca, masih terus mencari definisi "manusia" secara utuh.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tren "Kesenjangan Sosial" di Tiktok: Ketika Ekonomi Jadi Penghalang Cinta

24 April 2025   20:40 Diperbarui: 24 April 2025   20:40 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tren "kesenjangan sosial" yang sedang tren di Tiktok. Sumber: diolah dari Tiktok/@hansenvendiagus14, @unpredictpeople, @sastra.silalahii

Ketimpangan Ekonomi: Penghalang Hubungan Romantis

Di luar unsur komedi, tren ini menunjukkan bahwa relasi manusia tak pernah sepenuhnya lepas dari aspek ekonomi. Dalam hubungan romantis, perbedaan kelas bisa menjadi ganjalan. Bukan hanya soal gaya hidup yang berbeda, tetapi juga soal rasa percaya diri, gengsi, hingga rasa minder---terutama bagi pihak yang berasal dari kelas ekonomi bawah.

Banyak hubungan berakhir bahkan sebelum dimulai, hanya karena ketimpangan finansial. Namun, bukan berarti tak ada harapan. Beberapa individu berjuang keras "naik kelas" demi memperjuangkan cintanya. Dalam masyarakat kapitalistik, cinta sering kali dibumbui oleh tuntutan kemapanan.

Kapitalisme dan Cinta: Romantisisme yang Dikomodifikasi

Kapitalisme menjadikan cinta bagian dari pasar. Kita didorong untuk "menjual diri" lewat penampilan di media sosial, gaya hidup, dan status ekonomi. Cinta pun sering dipersepsikan sebagai sesuatu yang harus "dibayar" dengan uang, waktu, dan tenaga.

Dalam pandangan Karl Marx, masyarakat kerap hidup dalam false consciousness---keyakinan palsu tentang kebutuhan konsumtif. Dalam konteks ini, cinta tampak seperti produk yang bisa dikonsumsi, dengan standar TikTok sebagai "iklan" utamanya.

Namun, filsuf Erich Fromm dalam The Art of Loving mengingatkan: cinta adalah tindakan aktif dari kepribadian yang matang. Ia tidak terikat kelas, status, atau kapital.

Kapankah Waktu Terbaik untuk Memulai Hubungan?

Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com/syaifulptak57 
Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com/syaifulptak57 

Apakah sebaiknya kita menunggu mapan terlebih dahulu, atau memulai dari nol bersama pasangan? Keduanya punya risiko. Jika menunggu mapan, kita bisa kehilangan kesempatan karena orang yang kita suka memilih yang sudah siap. 

Jika mulai dari nol, kita harus siap menghadapi ketidakpastian dan pahitnya perjuangan. Atau mau perjuangkan revolusi kelas ala komunis agar tidak ada kesenjangan kelas hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun