Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Merenungi Kertas Kosong

27 Januari 2022   10:41 Diperbarui: 29 Januari 2022   22:15 2916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lembar kertas kosong. (sumber: pixabay.com)

Kutatap kertas dengan diam
Membawa hari hingga malam
Telah lama pudar satu senyum
Pikiran telah jadi kelam

Dalam diri ingin mencari
Namun semua kata jadi terlupa
Ingin diri sedikit berlari
Agar hidup cepat jadi jaya

Kertas masih berwarna putih
Tanpa ada goresan kecil warna hitam
Cemas tidak pernah memberi kasih
Kalut tidak pernah memberi salam

Kosong kertas tanda kosong kepala
Diri tidak menangkap sepatah kata
Tak mampu menuliskan sebuah rasa
Tak mampu mengutarakan lara

Duhai imajinasi berilah semangat
Buat sastra ini tak lagi sekarat
Buat bakat ini tak lagi berkarat
Buat diri ini jadi lebih kuat

*****

Rahmad Alam, 27 Januari 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun