2.Terlalu sempitnya pandangan tentang cinta
Semenjak kita kecil, lingkungan kita telah membangun suatu pandangan terhadap diri kita permasalahan tentang cinta yang berlandaskan hanya pada cinta antara dua individu yang sejatinya cinta tersebut reproduktif semata.Â
Banyak contoh seperti film, sinetron, kartun dan media lainnya membantu kita untuk membuat pandangan yang sempit tersebut
Bagi beberapa orang yang memiliki pandangan luas maka dia akan segera menemukan cinta bukan cuma dari satu individu lawan jenis saja.Â
Dia akan merasakan kehangatan cinta juga jika bersama keluarga terkasih, teman-teman yang baik, dan partner kerja yang peduli.
3.Lingkaran sosial yang kurang memberikan cinta
Abraham Maslow, seorang ahli psikologi beraliran humanisme menyatakan bahwa ada dua macam bentuk cinta menurut teori hierarki kebutuhannya.Â
Yang pertama ada  deficiency love(cinta karena kekurangan cinta) dan being love(cinta yang akan menerima apa adanya).
Dalam being love yang jadi dambaan semua orang, individu tidak memaksakan kehendaknya terhadap individu yang dicintainya sehingga akan terjadi ikatan cinta yang lebih solid.Â
Sedangkan untuk deficiency love yang terjadi karena seorang sendirian dan membuat dirinya kekurangan cinta maka dia membutuhkan individu yang memberikan hal tersebut, dan oleh karena itu sering terjadi pemaksaan kehendak agar satu individu sesuai dengan individu lainnya.
Banyak pacaran yang dilandaskan karena deficiency love tersebut. Biasanya terjadi dikarenakan lingkungan yang dia tinggali tidak memberikan kasih sayang yang dia butuh kan.Â