Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Babad Ikhwan Mistis: Gerimis Melanda Hati

14 Januari 2020   15:18 Diperbarui: 14 Januari 2020   15:54 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/Pexels

Makin banyak awan yang datang makin kelam situasi langit. Tetesan pertama tepat jatuh diatas seng atap kantin sehingga menimbulkan suara yang didengar oleh semua. Seolah-olah tetesan itu beratnya satu kilogram "Trang" bunyinya. Dan pada akhirnya sanak keluarga dari tetesan pertama turun, menghujam bumi tanpa kenal takut. Ia membentur tanah, dan terpental beberapa senti kemudian.

Guyuran hujan itu seolah menjadi jawaban dari perasaan yang sedang dialami oleh Ical, Dede, dan Wahyu. Mereka sama sekali tak berucap, tapi mereka sama-sama tahu, pertanyaan mereka sudah terjawab oleh turunnya hujan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun