Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babad Ikhwan Mistis: Rejuvenasi Ideologi dan Pembentukan KIMBERLI

9 Juni 2019   07:35 Diperbarui: 9 Juni 2019   09:03 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay.com/TeroVesalainen

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul empat, itu artinya pertemuan akan segera dimulai. Dede segera berangkat dari kosan menuju selasar masjid kampus. 

Tidak sampai lima menit ia sudah sampai, dan benar saja beberapa orang tampak dari kejauhan sudah berkumpul di selasar masjid. Rupanya disana sudah ada Ivan, Rey, Roy, Edik dan Vey.

Dede kemudian langsung berjalan menuju selasar, lalu dari arah kantin kampus tampak banyak kader ikhwan mistis lain yang juga akan menuju masjid. Ical, Wahyu, Bursh, Egi dan yang lainnya tampak berjalan beriringan. Mereka lantas menuju masjid dan percakapan pun dimulai. Bursh mula-mula menerangkan maksud dan tujuan pertemuan sore ini.

"Jadi para kamerad yang saya hormati, sebelumnya terimakasih sudah hadir kesini, mungkin seperti yang tertera pada pesan yang sudah tadi di bagikan, saya dan Dede menginisiasi agenda sore ini untuk membahas kembali perihal ideologi pergerakan kita dan terutama keamanan akhwat kampus"

"Ini penting kamerad mengingat sudah banyak respon positif atas rekonsiliasi kita dan juga pembahasan ini diperlukan karena ada banyak kasus kejahatan yang itu membahayakan akhwat kampus kita" Tambah Bursh.

"Betul kamerad, pertama soal ideologi, saya rasa kita harus melakukan redefinisi atas dasar pergerakan kita, semacam amandemen dan pembaharuan, ini menunjukan bahwa kita adalah manusia yang bergerak secara progresif" Kini Dede menjelaskan.

"Ideologi kita jelas adalah untuk melakukan pengembangan yang progresif dan tentu saja membela mereka yang tertindas, oleh sebab itu maka diperlukan pola implementasinya agar eksistensi kita mendapat pengakuan dari khalayak" Tambahnya.

"Pola impelentasi gimana nih De" Tanya Wahyu

"Ya saran saya bikin sebuah gerakan, dan itu perlu" Jawab Dede

"Harus ada slogannya juga pergerakannya tuh" Vey mengusulkan

"Wah keren tuh, bisa deh sekarang kita bikin nama, filosofi, sama slogannya, setuju?" Tanya Bursh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun