Mohon tunggu...
Rahman Faisal
Rahman Faisal Mohon Tunggu... Dosen dan Praktisi

Pendidikan dan Pengalaman adalah Guru yang Paling Berharga

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Fenomena "Rojali" Mengkhawatirkan, Tanda Penurunan Daya Beli?

23 Juli 2025   12:27 Diperbarui: 23 Juli 2025   18:49 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ramai dibahas ditengah-tengah masyarakat, kali ini Fenomena "ROJALI" eits ini bukan merujuk salah Satu Nama yang tidak asing didengar dari Betawi yaa. Yups, Rojali ini maksudnya adalah "Rombongan Jarang Beli" artinya mereka mengunjungi Mall atau pusat perbelanjaan apa saja namun tidak melakukan transaksi. 

Apakah gerangan yang terjadi dalam Fenomena Rojali ini? Menarik dibahas, beberapa hal yang membuat masyarakat jarang beli diantaranya. Pertama, mereka sebenarnya mau beli tapi tidak ada barang atau produk yang mereka pilih karena adanya antara kebutuhan dengan yang barang yang ada tidak sesuai kebutuhannya. Kedua, ada barang atau produk tapi tidak sesuai dengan budget yang mereka miliki. Alhasil mereka tidak melakukan transaksi. Ketiga adalah mereka memang tidak memiliki budget untuk membeli produk atau barang padahal punya keinginan untuk memiliki barang atau produk tersebut. 

Antara keinginan dan keuangan tidak seimbang ini merupakan hal yang mendasari fenomena Rojali. Menarik dilihat lebih dalam faktor apa saja mereka pergi ke pusat perbelanjaan atau mall.

Faktor mereka tentu dari sisi Ekonomi yang menyesuaikan antara ingin membeli produk atau barang tapi kondisi ekonominya tidak memungkinkan memilikinya. Alhasil mereka hanya sekedar berkeliling-keliling pusat perbelanjaan atau mall tapi tidak membeli apapun. Menuturkan mereka yang sering pergi ke Mall itu memiliki tujuan lain selain berbelanja atau membeli produk atau barang saja, ada beberapa faktor yang mempengaruhi mereka pergi ke pusat perbelanjaan atau mall. Ada juga mereka yang pergi ke Pusat Perbelanjaan karena mau mengunjungi tempat hiburan anak seperti taman di luar mall atau arena bermain anak sehingga mereka tidak fokus untuk membeli barang atau produk disana. 

Faktor lain lagi yaitu mereka pergi ke pusat perbelanjaan atau Mall terkena faktor FOMO. FOMO adalah singkatan dari "Fear of Missing Out," yang dalam bahasa Indonesia berarti "takut ketinggalan." Artinya di pusat Perbelanjaan atau Mall tertentu ada event, ada tempat yang sedang viral atau ramai diperbincangkan atau lainnya. Alasanya penasaran dan pengen tahu, setelah mereka tahu yang sudah selesai sudah.

Selanjutnya yang lebih menarik adalah Fenomena Rojali yaitu mereka tujuannya bukan membeli barang/produk melainkan hanya untuk Hang-out atau berkumpul dimana dalam waktu tersebut mereka mengisi waktu dengan berkeliling Mall atau Pusat Perbelanjaan untuk sekedar Killing Time atau mengisi waktu. Faktor lainnya adalah mereka ke pusat perbelanjaan atau Mall tujuannya bukan membeli Barang atau Produk melainkan Makan atau sekedar minum Kopi atau pergi menonton.

Dengan demikian Rojali bisa jadi pertanda penurunan minat beli masyarakat atau adanya pergeseran mereka yang mengunjungi pusat perbelanjaan sudah tidak fokus pada sekedar belanja saja tapi ada hal lain. Apa lagi banyak pusat perbelanjaan banyak tempat makan, tempat minum kopi atau area bermain untuk anak sehingga beli barang atau produk seperti fashion, tas, sepatu atau lainnya tidak melulu belanja. Bisa terjadi karena barang-barang sudah terlalu mahal untuk beberapa kalangan dan mereka lebih mementingkan kebutuhan utama dibandingkan membeli barang di mall. 

Faktor lainnya lagi adalah pergeseran metode beli barang atau produk. Dewasa ini mereka ke Mall setelah lihat barang dan produk serta harga, mereka akan membandingkan di situs online. Jika harga lebih murah online, mereka tanpa ragu batal membeli di mall atau pusat perbelanjaan dan beralih membeli di online. Ini juga memiliki dampak yang cukup banyak, mereka datang, lihat produk, bandingkan harga, lebih murah beli online. Jadi banyaknya ROJALI alias Rombongan Jarang Beli juga memiliki beberapa catatan mengenai peralihan minat beli masyarakat.

Adanya promo atau diskon atau potongan harga yang kurang menarik, harapannya Pengelola dengan Tenan dapat bersatu membuat program bersama untuk dapat meningkatkan daya beli masyarakat sehingga banyak produk terjual. Mereka terkadang terdapat golongan yang tidak ada niatan belanja tapi karena adanya promo yang menarik dan masuk budget mereka pasti akan kesempatan membeli produk yang menarik mereka.

Nah, mereka kategori Rojali bukan yaa? Atau kamu salah satu kriteria ROJALI?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun