Mohon tunggu...
Rahmah Wardaniah
Rahmah Wardaniah Mohon Tunggu... Hi guys, selamat membaca, have a nice day :))

Qod fata ma fata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Revolusi Industri 4.0 terhadap Sistem Keluarga

30 Juni 2021   15:51 Diperbarui: 30 Juni 2021   16:42 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

2.Diperlukan kesadaran serius dari orang tua akan pentingnya penerapan pendidikan karakter pada anak secara mendasar dan berkelanjutan.

3.Demi menunjang kelangsungan lancarnya kedua metode tersebut, diperlukan sangat fungsi pengawasan dan control dari orang tua kepada anak agar pendidikan karakter yang diajarkan dapat tersampaikan serta teraplikasikan secara komperhensif oleh anak.

Terlepas dari konsep teoritik terkait pendidikan, kondisi sistem kekeluargaan di Indonesia sejak adanya revolusi industri 4.0 banyak sekali problematika yang hadir. Problematika tersebut dipengaruhi oleh adanya tuntutan revolusi industri 4.0 yang mengharuskan seluruh manusia terkhususnya di Indonesia untuk memiliki dan paham akan teknologi. Teknologi yang dimaksud lebih mengarah pada teknologi komunikasi yang dalam hal ini Handphone (HP). Handphone (HP) atau populernya disebut gadget secara etimologis yang dalam bahasa inggris diartikan sebagai sebuah alat elektronik komunikasi berukuran kecil dengan multifungsi. 

Secara praktiknya, penggunaan gadget diera globalisasi ini lebih tepatnya era industri 4.0 bukan hanya digunakan oleh kalangan dewasa semata tetapi merambat dipakai oleh kalangan anak-anak baik anak usia dini maupun anak yang transisinya ke remaja. Hal inilah yang kemudian menimbulkan kontra penggunaan, dimana anak yang seharusnya masih butuh didikan orang tua malah dididik oleh gadget. Sebab, banyaknya fitur yang terdapat dalam gadget sehingga membuat sebagian anak lebih memilih dididik oleh gadgetnya disbanding orang tua. Dimana didikan dari gadget itu sendiri malah mengarah ke konten negatif.

Inilah yang kemudian menjadi topi permasalahan penting yang dihadapi bangsa Indonesia, dimana anak sebagai calon generasi penerus harus dipengaruhi oleh gadget yang banyak pengaruh negatifnya. Sebagai contoh kongkritnya, sebut saja banyak sekali anak Indonesia yang pada era industri 4.0 ini menggunakan gadget sebagai sarana untuk mencari hubungan dengan lawan jenisnya, mengakses konten pornografi, bermain game, dan hal negatif lainnya. 

Hal tersebut senada dengan hasil pengamatan salah satu peneliti yakni Ardias Bara saat menjadi guru di salah satu sekolah di Sorowako, telah tampak beberapa gejala dampak gadget yang dialami anak-anak, seperti hiperaktif, gagal fokus dalam mengikuti pelajaran, hasil belajar yang menurun, dan lain-lain.  Penggunaan gadget pada anak biasanya disebabkan karena tuntutan pekerjaan orang tua yang sangat sibuk sehingga perhatian terhadap anak menjadi kurang dan orang tua cenderung memberikan anak gadget untuk menghiburnya dan agar anak tidak rewel.

Selain itu apabila ditinjau dari aspek psikomotorik anak, pengaruh gadget di era industri 4.0 ini mengakibatkan gangguan kesehatan fisik seperti sakit mata, sakit kepala, gangguan keseimbangan, obsesitas akibat kurang aktivitas bergerak, dan gangguan tidur. Hal tersebut senada dengan hasil penelitian dari Sunita dan Mayasari bahwa bermain gadget dapat memicu gangguan tidur bagi anak, mata kering karena tegangnya syaraf mata terlalu lama, nyeri punggung, masalah pendengaran karena pemasangan earphone terlalu lama, memicu obesitas karena kurangnya gerak anak dan gangguan psikosomatis pada anak.  

Selain itu juga, terkait dengan dampak buruk penggunaan gadget pada anak pun disampaikan dalam seminar tentang pengaruh gadget terhadap perkembangan anak pada 25 September 2016 oleh Suwarsi yang menyatakan pengaruh buruk penggunaan gadget pada anak meliputi, terbuangnya waktu produktif anak, mempengaruhi perkembangan otak, mengganggu kesehetan, serta banyak fitur di gadget yang mengandung konten pornografi yang tidak seharusnya dilihat dan digunakan oleh anak.  

Akan tetapi apabila dikaji secara komperhensif terkait pengaruh gadget pada anak akibat revolusi industri 4.0, pada dasarnya bukan hanya membawa dampak negatif melainkan membawa dampak positif. Dampak positif tersebut diantaranya terkait dengan pola pikir anak yakni mampu membuat anak cepat tanggap untuk memahami teknologi yang termuat dalam gadhet tersebut, memudahkan anak mengakses hal-hal positif baru, serta membantu kinerja otak kanan anak. 

Namun hal tersebut sangat minoritas dampak positifnya pengaruh gadget pada anak disbanding mayoritas dampak positifnya. Oleh sebab itulah, sangat dibutuhkan perhatian dan peran penting orang tua dalam mengontrol serta mengawasi anak dalam menggunakan gadgetnya agar tidak mudah terjerumus kepada hal-hal negatif yang merugikan nantinya.

Rahmah Wardaniah, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun