Mohon tunggu...
Rahmad RaafiSyaputra
Rahmad RaafiSyaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Harmoni di Tengah Krisis Manusia dan Gajah Sumatera

2 Oktober 2025   22:13 Diperbarui: 2 Oktober 2025   22:13 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pengelolaan koridor gajah agar satwa dapat bermigrasi tanpa harus memasuki area pertanian.

Program kompensasi kerugian petani, bahkan di Aceh sudah ada inisiatif asuransi konflik satwa.

Teknologi peringatan dini (early warning system) menggunakan sensor gerakan gajah yang dipasang di desa sekitar TN Way Kambas. Teknologi ini memungkinkan warga bersiap lebih cepat ketika kawanan gajah mendekat.

Langkah-langkah ini menjadi bukti bahwa solusi bukan hanya soal melindungi gajah, melainkan juga melibatkan manusia sebagai bagian penting dari ekosistem.

Harmoni: Jalan Tengah bagi Manusia dan Gajah

Pertanyaan terbesar yang harus dijawab adalah: mungkinkah manusia dan gajah hidup berdampingan? Jawabannya: mungkin, jika ada komitmen bersama.

Kunci harmoni terletak pada keadilan ekologi. Artinya, manusia berhak atas kesejahteraan, tetapi gajah juga berhak atas ruang hidup. Restorasi habitat dan konservasi harus berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seperti yang ditegaskan WALHI (2023), prinsip utamanya adalah mengakui bahwa manusia dan satwa sama-sama punya hak hidup. Jika prinsip ini dijalankan, konflik bisa ditekan, dan harmoni bisa tercapai.

Gajah Sumatera bukan sekadar satwa. Mereka adalah penjaga hutan, penyebar biji, dan penentu keseimbangan ekosistem. Jika mereka hilang, dampaknya akan merembet pada seluruh rantai kehidupan, termasuk manusia. Gajah Sumatera bukan sekadar satwa liar. Mereka adalah bagian dari jati diri bangsa Indonesia, satwa karismatik yang menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab kita. Jika mereka punah, sejarah akan mencatat generasi kitalah yang gagal menjaga warisan alam ini. Kita tidak bisa hanya berharap pada pemerintah atau lembaga konservasi. Kesadaran publik juga sangat penting. Dukungan bisa dimulai dari hal sederhana menyebarkan informasi, mendukung produk ramah lingkungan, hingga terlibat dalam kampanye konservasi.

Seperti pepatah, kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang, tetapi meminjamnya dari anak cucu kita. Menyelamatkan Gajah Sumatera berarti menyelamatkan masa depan kita sendiri.

Gajah Sumatera adalah warisan alam Indonesia yang tak ternilai. Mereka karismatik, cerdas, sekaligus rapuh di tengah ancaman yang terus menghimpit. Harmoni antara manusia dan gajah bukanlah utopia, melainkan kebutuhan nyata agar keduanya dapat terus hidup berdampingan.

Kini saatnya kita bicara, speak for the species, bukan hanya untuk gajah, tetapi juga untuk bumi yang kita huni bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun