Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghirup Eksistensi Budaya dan Kemurnian Alam Baduy di Tengah Gempuran Arus Modernisasi

3 April 2016   23:25 Diperbarui: 29 Agustus 2016   12:05 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pagi-pagi pukul 04.30 berangkat ke perkampungan Baduy yang lebih dalam (dokpri Rahayu)"]

[/caption]

[caption caption="Pukul enam kami tiba di jembatan bambu kampung Gazeboh (dokpri Rahayu)"]

[/caption]

[caption caption="Wanita Baduy yang ingin mandi pagi di sungai (dokpri Rahayu)"]

[/caption]

[caption caption="Melewati jembatan (dokpri Rahayu)"]

[/caption]

[caption caption="Perkampungan pertama yang kami lewati masih belum ada aktivitas pagi penduduk (dokpri Rahayu)"]

[/caption]

[caption caption="Saat matahari terbit kami sudah di Bukit Baduy (dokpri Rahayu)"]

[/caption]


[caption caption="Jalanan berbatu dan licin karena semalam baru diguyur hujan (dokpri Rahayu)"]

[/caption]

[caption caption="Sebelum turun ke perkampungan Baduy (dokpri Rahayu)"]

[/caption]

Selama hampir lima jam perjalanan, kami melewati sekitar lima jembatan bambu yang menghubungkan antara satu perkampungan Baduy dengan perkampungan lain. Setelah menemui beberapa sungai, kami pun akhirnya berhenti pada satu aliran dan langsung meminum dari air sungai yang jernih. Keringat saya mengucur deras sampai membuat baju basah kuyup dan muka memerah sementara persediaan air minum kami sudah habis. Mengaliri tenggorokan dengan air pegunungan jernih rasanya lega dan segar banget. Inilah namanya benar-benar air pegunungan asli. Ternyata tidak sia-sia kami menempuh perjalanan yang cukup panjang nan memberatkan ini.

[caption caption="Minum air yang jernih (dokpri Rahayu)"]

[/caption]

[caption caption="Menampung air minum di sungai yang lain (dokpri Rahayu)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun