Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sebelum Menghakimi Andra Soni...

15 Oktober 2025   12:52 Diperbarui: 16 Oktober 2025   20:33 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Banten Andra Soni. (Foto: KOMPAS.COM/RASYID RIDHO)

Albert Bandura dalam teorinya tentang social learning menjelaskan bahwa perilaku menyimpang sering kali dipelajari melalui model sosial di lingkungan sekitar--baik itu teman sebaya, orang tua, maupun figur publik.

Jika lingkungan sosial menormalisasi perilaku seperti merokok, maka sekolah punya tanggung jawab ganda: bukan hanya menegakkan aturan, tetapi juga membangun kesadaran moral lewat keteladanan dan pendekatan dialogis.

Dengan kata lain, siswa yang merokok bukan sekadar pelanggar aturan, tetapi juga produk dari proses sosial yang gagal menanamkan nilai-nilai kesehatan dan kedisiplinan sejak dini.

Selain merokok, perilaku menyimpang lain yang kerap muncul di kalangan siswa adalah membolos atau kabur dari sekolah saat jam pelajaran berlangsung.

Fenomena ini sering dianggap sebagai bentuk "pemberontakan kecil" terhadap otoritas sekolah, padahal sesungguhnya menandakan kegagalan dalam proses internalisasi nilai disiplin.

Dalam konteks teori social learning Bandura, tindakan membolos tidak terjadi secara spontan--ia dipelajari dan ditiru dari lingkungan sosial yang permisif, baik dari teman sebaya maupun budaya populer yang menormalisasi ketidakteraturan sebagai bentuk kebebasan.

Sama seperti merokok, perilaku membolos mencerminkan adanya defisit sosialisasi nilai, di mana siswa belum sepenuhnya memahami konsekuensi sosial dari tindakannya.

Ketika sekolah hanya berfokus pada penegakan aturan tanpa menyentuh dimensi moral dan psikologis di balik pelanggaran tersebut, maka pendidikan berubah menjadi ritual administratif, bukan proses pembentukan karakter.

Di sinilah letak tantangan utama pendidikan modern: menanamkan disiplin tanpa menindas, dan menumbuhkan kebebasan tanpa kehilangan tanggung jawab.

Ramai-ramai menghakimi Andra Soni

Gelombang opini di media sosial pasca-penonaktifan kepala sekolah SMAN 1 Cimarga justru berbalik arah, bukan pada persoalan utama kekerasan dan pelanggaran disiplin, melainkan pada sosok Gubernur Andra Soni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun