Dalam konteks ini, etika kepemimpinan Prabowo harus mampu menjawab tantangan tersebut dengan langkah-langkah konkret dan transparan.
Penutup
Ramadan 2025 bukan hanya ujian spiritual individu, tetapi juga cermin kolektif atas konsistensi Indonesia dalam menerapkan nilai-nilai Ilahiah di tengah turbulensi duniawi.
Ramadan 2025 seharusnya menjadi momen untuk introspeksi dan perbaikan diri, tidak hanya dalam aspek pribadi tetapi juga dalam konteks sosial yang lebih luas.
Menghadapi tantangan ekonomi dan politik yang semakin kompleks, masyarakat Indonesia diharapkan dapat memaknai Ramadan tidak hanya sebagai ritual agama semata, tetapi sebagai ajang untuk membangun kesadaran kolektif.
Melalui kebijakan yang adil, pemerintahan yang transparan, serta kesadaran untuk berbagi dan menegakkan keadilan, Indonesia dapat melalui bulan suci ini dengan lebih bermakna.
Referensi:
1. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). (2024). Laporan Realisasi Zakat Nasional 2024.
2. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Sosial (LPES). (2023). Ketimpangan Ekonomi di Indonesia: Tantangan dan Solusi. Jakarta: LPES.
3. Journal of Indonesian Political Studies. (2023). Politisasi Agama dalam Pemilu: Perspektif Sosial dan Politik. Vol. 15, No. 2, hal. 45-60.
4. Indonesian Law Journal. (2023). Kesenjangan Akses terhadap Hukum di Indonesia: Implikasi Sosial dan Ekonomi. Vol. 12, No. 1, hal. 35-50.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI