Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Refleksi Ramadan 2025, Ujian Spiritual di Tengah Turbulensi Ekonomi dan Politik Indonesia

30 Maret 2025   22:53 Diperbarui: 30 Maret 2025   22:53 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.(Foto: SHUTTERSTOCK/DAVID CARILLET via Kompas.com)

Hal ini mempengaruhi daya beli masyarakat, termasuk saat Ramadan, di mana konsumsi terhadap barang dan jasa meningkat.

Beruntunglah Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk meningkatkan solidaritas sosial, terutama melalui kegiatan berbagi.

Ramadan juga mengajarkan umat Islam untuk mengutamakan kesederhanaan dan berbagi dengan sesama.

Oleh karena itu, bulan suci ini menjadi momen untuk memperkuat ekonomi sosial melalui program-program seperti zakat, infak, dan sedekah.

Meskipun demikian, untuk benar-benar memberikan dampak yang signifikan, pemerintah harus memastikan distribusi kekayaan lebih merata dan memperhatikan kebijakan yang pro-rakyat.

Di sinilah prinsip zakat dan sedekah dalam Ramadan berperan strategis.

1. Distribusi Kekayaan: Zakat, sebagai instrumen redistribusi pendapatan, dapat mengurangi kesenjangan yang diperparah oleh kenaikan harga komoditas seperti CPO dan nikel. 

Data Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) 2024 menunjukkan potensi zakat mencapai Rp327 triliun, namun realisasinya hanya 10%. Optimalisasi zakat produktif dapat mendukung UMKM dan stabilisasi harga pangan selama Ramadan.

2. Ketahanan Pangan: Kenaikan permintaan selama Ramadan sering memicu inflasi bahan pokok. Kebijakan stabilisasi harga melalui Bulog dan insentif bagi petani perlu diperkuat, selaras dengan prinsip maqashid syariah dalam menjaga hajat hidup masyarakat.

Politik: Ujian Integritas di Tengah Transisi Kekuasaan

Pemilu 2024 meninggalkan warisan kompleks: fragmentasi koalisi, polarisasi elit, dan intervensi hukum melalui revisi UU TNI yang memicu protes nasional.

Ramadan, sebagai bulan pengendalian diri, mengingatkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas.

Etika Kepemimpinan

Etika kepemimpinan di bawah pemerintahan Prabowo Subianto saat ini menghadapi tantangan signifikan, terutama terkait dengan tingginya tingkat korupsi dan penyelewengan kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun