Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Diet Plastik dan Habit "Nyampah" Kita

28 Februari 2019   15:52 Diperbarui: 28 Februari 2019   17:24 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemulung sampah dan kantong plastik. (Sumber: Djarum Foundation dan IG @siapdarling.

Demikian juga burung. Banyak ganggang yang mati di laut menimbulkan bau belerang yang kemudian nempel di sampah-sampah plastik. Burung-burung menganggap itu makanan. Perilaku kita terkait dengan invasi sampah plastik kemana-mana, tak bisa dipungkiri. Di sini sadar lingkungan menjadi penting, untuk tidak membuang sampah, termasuk sampah plastik lebih banyak lagi.

Kasus lain, lebih memalukan terkait perilaku kita. Pernah denga, lihat video bejibunnya sampah di Sungai Cisunggalah, Kab Bandung pada  Oktober 2018 silam? Sungai dipenuhi sampah lalu mengalir ke Sungai  Citarum berakhir ke laut. Akibat video yang viral itu, Indonesia dibuli netizen dunia.

Lihat foto dari instagram @siapdarling  ini. Memprihatinkan yang menggambarkan sampah plastik di lautan. Ini menjadi secuil kasus yang patut direnungkan.

Sampah plastik. (Sumber IG @siapdarling)
Sampah plastik. (Sumber IG @siapdarling)
Pesan kuat, bahwa kita sudah 'kurang ajar' berperilaku terhadap lingkungan. Ada masalah soal "Sadar lingkungan" di benak kita, yang harus dibenahi.   Kita mendesak untuk segera siap darling - sadar lingkungan.  

Sampah itu Kita, Kenapa Kita Nyampah?

Cerita Sampah tak lekang dimakan waktu. Artinya soal sampah setia banget mengisi hidp kita ya hehe. Ya iyalah, kita tak terlepas dari sampah. Bahkan kita menjadi produsen sampah.

Kabarnya, Indonesia ada di urutan kedua penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Duh.  Sampah itu dari kita. Berapa banyak kita membuang sampah (termasuk sampah plastik) setiap hari? Sampah rumah tangga, sampah bekas wadah dan semacamnya yang kita gunakan sehari-hari.

Sampah-sampah yang bermuara dan bertumpuk di tempat pembuangan akhir sampah.  Sementara sampah-sampah yang dibuang sembarangan, berakhir di laut.  Setiap harinya semakin bertambah, seiring dengan aktivitas kita yang turut andil memproduksinya.

Ada hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti lingkungan hidup dan sosiologi tentang perilaku 'nyampah' masyarakat perkotaan, menunjukkan ada setidaknya buang sampah sebanyak 2,5 kg perhari! Kalau rata-rata penduduk perkotaan ada 2 - 2,5 juta jiwa, berapa ton perhari? Ngeri, tiap hari itu.

Artinya aku termasuk 'penyampah' juga. Sebagai warga DKI Jakarta, aku juga pastinya berkontribusi atas sampah yang ada di kota metropolitan ini. Biasa sampah aku kumpulin dalam kantong (terkadang plastik hiks) tapi aku sudah minimalisir. Setelah kantong penuh,  aku baru "nitip" di truk sampah dari Dinas Kebersihan yang rutin lewat sekira jam 06.00 -- 07.00 Wib. Sampah lalu di drop ke beberapa titik TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Kalau yang paling popular dan terbesar di Indonesia, di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang,  Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Luas lokasi Bantargebang sekira 110 hektar. 75% terisi sampah.  Tau gak kondisi Bantar Gebang kayak apa? Ada bukit sampah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun