Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Milos, Z, & Kawanan Beru

2 Juni 2016   14:43 Diperbarui: 2 Juni 2016   14:56 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ke-3 wajah memandang ke arah Milos.

“Di sini hujan bukan air.” Jelas Z. “Tapi...” Tak sampai selesai Z bicara D dan E sudah berlari ke tanah lapang sambil memegang keranjang daun.

A dan B menoleh dengan enggan. Di langit terdengar suara piano mengalun indah.

“Waktunya!” Z bangkit sambil memegang kerangjang daun yang baru selesai dibuatnya.

Milos memerhatikan dan memungut juga keranjang daun. Lalu mengikuti langkah Z yang mendekat ke arah D dan E.

Awan berwarna warni perlahan memudar. Dari baliknya berjatuhan bermacam permen dan coklat. Milos tercengang dengan pemandangan itu, namun ia juga teringat nasihat Ibunya untuk jangan terlalu sering makan permen dan coklat. Secara bersamaan, rasa senang melihat pemandangan itu bercampur dengan perasaan rindu akan Ibunya.


Ketika hujan mereda awan-awan berubah putih, langit jadi membiru. Milos, Z, D dan E, mengisi keranjang daun mereka, lalu mengangkutnya ke tengah sarang. A dan B yang terlihat ingin bergabung namun malu-malu hanya menatap tak karuan.

“A, ayo bergaung sini.” Panggil Z.

“B, ayi.” Lambaik Milos pada B yang masih menatap ke arah mereka.

Langkah ke-2 Beru yang saling tak sapa itu bergerak mendekat. Jelas coklat dan permen tak bisa mereka acuhkan begitu saja, dan memakannya bersama-sama merupakan kesenangan yang sulit untuk dilewatkan.

A dan B memang belum saling bicara. Tapi melihat mereka duduk dalam jarang yang tidak terlalu jauh merupakan sebuah kemajuan yang luar biasa. Dan tak satu pun dari mereka semua yang membicarakan tentang perdebatan itu. Semuanya seakan membaik dengan sendirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun