Jika engkau belum mampu berlomba-lomba dalam melakukan amal kebaikan sebagaimana orang-orang saleh, maka berlomba-lombalah engkau dalam beristighfar sebagaimana para pendosa yang ingin bertaubat.
Baris-baris ungkapan itu, meruapkan perasaan sesal. Betapa hari-hariku diisi kesalahan demi kesalahan. Aku koreksi, kemaksiatan demi kemaksiatan. Tak terkira.
Jika ada orang yang menyebutku “manusia tak berguna.” Sungguh, aku takkan marah. Memang begitulah diriku.
Jika ada orang yang menyebutku “manusia tak tahu malu.” Sungguh, aku takkan marah. Memang begitulah diriku.
Jika ada orang yang menyebutku “manusia tak tahu adab.” Sungguh, aku takkan marah. Memang begitulah diriku.
Tuhan. Sungguh aku marah pada diriku sendiri. Seonggok daging yang kau ciptakan dalam keadaan suci ini, aku kotori begitu saja.
Tuhan. Ruapkan rasa takut itu pada diriku. Hiaskan hari-hariku dengan bayang-bayang kekecewaan. Biar perasaan takut dan kecewa itu menjadi pembatasku.
Tuhan. Jika kesendirian ini menarik-narikku pada hisapan lumpur kemaksiatan. Sungguh, aku tak ingin sendiri.
~Pendosa~
#nasihatdiri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI