Selain fokus pada tahfidz dan tahsin, program KDM di TPQ Bunayya juga menguatkan literasi Islam melalui kisah teladan. Dalam sesi ini, mahasiswa menceritakan kembali perjalanan para nabi, sahabat, dan ulama dengan gaya sederhana dan penuh penghayatan. Anak-anak mendengarkan dengan seksama, beberapa tampak terpesona, bahkan sesekali mengajukan pertanyaan polos yang menunjukkan rasa ingin tahu mereka.
Kisah-kisah tersebut tidak sekadar diceritakan untuk hiburan, tetapi ditujukan untuk menanamkan akhlak mulia sejak dini. Santri belajar bahwa keberanian Nabi Ibrahim, kesabaran Nabi Yusuf, hingga keteguhan para sahabat Rasulullah adalah teladan nyata yang bisa mereka tiru dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kisah, nilai moral menjadi lebih mudah dipahami dan membekas di hati anak-anak.
Tidak hanya mendengar cerita, santri juga diajak langsung mempraktikkan fiqih ibadah. Dari tata cara wudhu hingga gerakan shalat berjamaah, semua diperagakan dengan teliti. Mahasiswa membimbing setiap langkah, memastikan santri tidak hanya mengerti teori, tetapi juga terbiasa melakukannya dengan benar.
Sesi praktik ini menjadi bagian penting karena menegaskan bahwa ilmu agama harus diamalkan. Santri tidak hanya tahu bacaan, tetapi juga memahami bagaimana melaksanakan ibadah sehari-hari sesuai tuntunan. Inilah cara sederhana namun efektif untuk menjembatani literasi keislaman: dari ilmu menuju amal.
Tidak hanya berfokus pada pembelajaran Qur'an di dalam kelas, program KDM di TPQ Bunayya juga menyentuh kehidupan sosial masyarakat sekitar. Salah satu kegiatan yang paling dinanti adalah Bakti Sosial, berupa pembagian paket sembako kepada warga.
Suasana penuh haru terlihat ketika mahasiswa mendatangi rumah-rumah warga dan menyerahkan bantuan. Wajah bahagia terpancar dari penerima yang merasa terbantu di tengah kebutuhan sehari-hari. Meski sederhana, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Islam mendorong umatnya untuk peduli pada sesama.
Selain itu, ada pula program Jum'at Berkah, sebuah kegiatan rutin berbagi makanan setelah ibadah shalat Jumat. Anak-anak santri dan warga sekitar menikmati makanan ringan yang dibagikan panitia. Kehangatan suasana terlihat jelas: ada tawa, ada doa syukur, dan ada rasa kebersamaan yang semakin erat.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa ingin menegaskan bahwa nilai Islam tidak hanya berhenti pada bacaan Al-Qur'an, tetapi juga diwujudkan dalam aksi nyata. Berbagi, meski sederhana, adalah wujud kasih sayang dan kepedulian yang diajarkan oleh Rasulullah.