Segmentasi Demografis: Fokus utama adalah mahasiswa dengan rentang usia 18-24 tahun, baik pria maupun wanita, dengan kemampuan finansial yang terbatas (uang saku bulanan).
Segmentasi Perilaku: Pasar dapat dibedakan berdasarkan kebiasaan konsumsi. Ada pelanggan yang secara spesifik datang untuk makan di tempat (dine-in) demi menikmati suasana, pelanggan yang membeli untuk dibawa pulang (takeaway).
2. Penargetan (Targeting)
Usaha ini tidak mencoba melayani semua orang, melainkan berfokus secara tajam pada segmen psikografis. Targetnya bukanlah demografi, melainkan sebuah kebutuhan psikologis yang mendalam akan "rasa masakan ibu" dan kehangatan suasana rumahan.
Meskipun segmen ini sangat kuat dari segi diferensiasi dan dapat ditindaklanjuti, kriteria lain seperti substansial dan dapat dijangkau (accessible) menjadi tanda tanya besar. Ukuran segmen ini mungkin tidak cukup besar untuk menopang pertumbuhan jangka panjang jika hanya mengandalkan lokasi fisik, dan aksesibilitasnya sangat terhambat oleh lokasi yang tersembunyi.
3. Pemosisian (Positioning)
Manfaat: Manfaat yang ditawarkan bukanlah manfaat fungsional (kenyang), melainkan manfaat emosional: nostalgia, kenyamanan, ketenangan, dan keaslian.
Pengguna: Pengguna yang dituju adalah individu yang menghargai pengalaman bersantap yang lebih personal dan tidak terburu-buru, sebuah antitesis dari model layanan cepat saji yang transaksional.
Dari analisis ini, pernyataan posisi implisit untuk Ayam Gepuk Pawon dapat dirumuskan sebagai berikut: "Untuk mahasiswa dan warga Dramaga yang merindukan kehangatan dan cita rasa otentik masakan ibu, Ayam Gepuk Pawon adalah satu-satunya warung makan yang menawarkan pengalaman bersantap yang tulus dalam suasana rumahan yang nyaman dan personal."
Tantangan Strategis dan Peluang Pertumbuhan
Tantangan Strategis