Keterbatasan Skalabilitas: Kapasitas fisik ruang makan yang sangat terbatas menjadi penghalang utama untuk meningkatkan volume penjualan dan melayani lebih banyak pelanggan secara bersamaan.
Visibilitas Rendah: Lokasi yang "tersembunyi" di dalam perumahan dan strategi promosi yang pasif (mengandalkan mulut ke mulut) membuat usaha ini sulit ditemukan oleh calon pelanggan baru.
Persaingan Nilai Tangible: Ayam Gepuk Pawon sulit bersaing secara langsung dalam hal penawaran nilai yang terukur seperti porsi nasi sepuasnya atau promo diskon besar-besaran yang menjadi andalan kompetitor.
Peluang Pertumbuhan
Pemasaran Konten Digital: Terdapat peluang besar untuk memanfaatkan Instagram dan TikTok guna membangun narasi merek yang kuat. Konten dapat berfokus pada storytelling yang otentik: "di balik layar Pawon", proses memasak oleh "Ibu", testimoni pelanggan dalam format video, dan visual makanan yang menggugah selera. Ini adalah cara untuk "menskalakan keaslian" secara virtual dan menjangkau audiens yang lebih luas tanpa harus mengubah lokasi fisik.
Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) & Loyalitas: Basis pelanggan yang ada, meskipun kecil, cenderung sangat loyal karena ikatan emosional. Ada peluang untuk mengubah pelanggan ini menjadi sebuah komunitas yang terkelola dengan baik. Implementasi program loyalitas sederhana dapat secara signifikan meningkatkan tingkat retensi dan mendorong advokasi merek.
Pengembangan Produk: Ada potensi untuk "mengekspor" rasa khas Pawon di luar batas fisik warung. Mengembangkan produk turunan seperti sambal kemasan atau ayam bumbu beku dapat menciptakan aliran pendapatan baru, menyasar segmen pasar yang berbeda (misalnya, mereka yang suka memasak di rumah), dan meningkatkan kesadaran mere
Rekomendasi dan Strategi Keberlanjutan
Strategi Pemasaran Digital: "Membawa Pawon ke Dunia Maya"
Tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran merek (brand awareness) dan menarik pelanggan baru, dengan tetap menjaga dan memperkuat citra otentik yang sudah dimiliki.