Mohon tunggu...
Raelita Wahyu
Raelita Wahyu Mohon Tunggu... Freelancer - penulis lepas

Menerima jasa penulisan artikel maupun fiksi (cerpen, puisi) email: raelitawahyu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mesin Waktu

27 Februari 2022   10:05 Diperbarui: 27 Februari 2022   10:07 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pic by: Harry Cunningham via Unsplash.com

Waktu kecil, aku sangat menyukai serial Doraemon. Kantung ajaibnya penuh dengan kejutan. Senter pembesar, pintu kemana saja, atau baling-baling bambu.

Dari sekian banyak alat canggih yang ia punya, aku selalu tertarik pada mesin waktu di laci meja milik Nobita. Rasanya menyenangkan ketika kita bisa memilih untuk pergi ke zaman mana saja.

Mungkin sebagian orang akan memilih untuk pergi ke masa depan, karena penasaran bagaimana nasib mereka di waktu yang akan datang. 

Tapi berbeda denganku. 

Aku sama sekali tidak penasaran tentang bagaimana aku 5 atau 10 tahun kemudian. 

Aku, malah ingin memutar balik waktu.
Aku, ingin ke masa lalu.
Aku ingin mengubah apa yang telah terjadi di waktu itu. 

Ya, aku ingin kembali. 

Aku ingin mencegah agar lara itu tak harus datang, agar tangis itu tak perlu jatuh, agar luka itu tak pernah ada.

Aku, tidak ingin dihantui perasaan menyesal seperti sekarang.
Tiap malam aku diburu perasaan bersalah.
Tiap waktu berlalu, yang aku bisa hanya terisak memohon maaf. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun