Mohon tunggu...
RedyAl Musyaa
RedyAl Musyaa Mohon Tunggu... Guru -

Seorang hamba dengan imajinasi liar, membungkuk di keramaian luar, bagai seekor katak di hadapan ular.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yuk Putus Hubungan!

9 Juni 2017   01:36 Diperbarui: 5 Juli 2017   13:27 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://kelascinta.com

Laki-laki itu menghela nafasnya dalam-dalam. "Iya, Dek. Semua hubungan ini sia-sia dan akan membuat murka Allah serta menutup pintu rizeki kita. Baguslah kalau Cemy setuju dengan keputusan kaka." Lagi-lagi ia melempar senyum dan dibalas senyum pula.

Cemy mengambil handphone putih dalam sakunya. Melihat ada pesan masuk. Membuka lalu membacanya. Itu dari kakak iparnya. Menyibukkan diri.

Berbeda dengan orang yang dihadapannya, ia malah terus memandang bintang yang berhamburan sambil sesekali mengusap-usap ujung matanya. Mungkin agar air matanya tak jatuh di hadapan mantan pacarnya itu.

"Ada apa, kak?" Cemy menoleh pada laki-laki di depannya. “Gak usah ditahan, Kak. Seseorang pun butuh untuk mengeluarkan air mata. Kasian tuh dari tadi air mata kaka nungguin,” sambungnya dengan sedikit candaan.

"Nggak kok. Yeee… kaka ngantuk tau!" Ia menggeleng. Masa laki-laki sejati menangis di hadapan perempuan? Mungkin itu pikirnya. "Kaka hanya teringat akan masa lalu kaka jauh sebelum kaka ke kota ini."

"Ada apa emang, Kak?" kejar Cemy.

"Sudahlah... jika kaka menceritakannya, itu akan membuat luka lama kaka terbuka lagi. Cukup sudah dengan masa lalu deh." Ia memeluk lututnya rapat-rapat.

"Hmmm... benar juga, Kak. Semua orang punya masa lalu. Biarlah jadi kenangan dan pengalaman saja." Cemy menenangkan mantan kekasihnya.

"Cemy..." Laki-laki itu mulai bersuara lagi. Sedikit parau. "Kaka akan penuhi janji kaka, suatu saat kaka akan mendatangi rumah Cemy dengan pakaian rapi bersama kedua orang tua kaka untuk mengkhitbah Cemy. So… jaga diri Cemy hanya untuk kaka yah."

"Pasti, Kak. Jujur. Aku susah untuk berpaling dengan seseorang yang sudah aku sayangi." Laki laki itu tersenyum mendengarnya.

"Dan kaka juga harus menjaga hati kaka dan memenuhi janji kakak tiga tahun mendatang. Yah," semprot Cemy dengan air muka memelas. Lucu sekali wajahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun