"“Ndeso” dapat diartikan sebagai kata yang mewakili kata “desa” dalam Bahasa Indonesia. Orang yang biasa memakai kata tersebut biasanya adalah orang Jawa."
Banyak hal di dunia ini yang menimbulkan perbedaan penafsiran. Setiap orang dapat mengasumsikan makna dari suatu kata baik yang nyata/riil maupun yang imajiner. Pada saat itulah imajinasi dan logika yang disertai pengalaman akan terarungi.
Sebuah kata dapat memiliki banyak arti. Sebuah kata dapat menjadi hal positif dan negatif. Hal itu tergantung penafsiran, oleh siapa kata itu ditafsirkan.
Sebagai contoh, kata “seks” bagi orang yang pandangan pemikirannya ilmiah adalah hal biasa, bukan merupakan kata yang patut diheboh-hebohkan.
Akan tetapi bagi orang yang otaknya telah tercemar oleh virus porno akan menganggap/mengidentikkan kata tersebut dengan hal yang negatif. Dari dua persepsi tersebut menunjukkan adanya perbedaan pola pikir dalam penafsiran kata.
Pada kesempatan kali ini yang ingin saya tulis adalah mengenai penafsiran dari kata “ndeso.” Kata “ndeso” adalah sebuah kata dalam Bahasa Jawa. Seperti kata-kata yang lain, kata “ndeso” juga memiliki ragam arti.
“Ndeso” dapat diartikan sebagai kata yang mewakili kata “desa” dalam Bahasa Indonesia. Orang yang biasa memakai kata tersebut biasanya adalah orang Jawa.
“Ndeso” saat ini sering diidentikkan dengan hal negatif. Sebagai contoh, ketika ada orang yang sedikit kurang mengerti Bahasa Gaul misalnya, orang-orang di sekitarnya sering mengejeknya dengan julukan “ndeso.” Contoh lainnya adalah sebagai berikut.
“Bro, tadi nonton bola gak lu ?,” tanya Si A.
“Wah enggak bro, tadi malam aku nonton wayang,” jawab Si B.
“Wo….ndeso !! selera lu parah bro…” kata Si A.