Mohon tunggu...
Langit Quinn
Langit Quinn Mohon Tunggu... Freelancer - Ghost writer, Jokower, Ahoker...

Founder Fiksiana Community

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi Nasi Goreng Bu Mega

25 Juli 2019   09:48 Diperbarui: 25 Juli 2019   10:58 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuan utamanya supaya nasi tersebut tidak dibuang, dan tetap dapat dikonsumsi dalam keadaan yang hangat dan terasa enak. Orang Tionghoa, selain mereka pantang membuang makanan, mereka juga pantang makan makanan dingin.

Dari sana maka muncul kebiasaan menggoreng nasi, supaya sisa nasi semalam tetap dapat dikonsumsi dalam keadaan hangat ketika pagi, dan diberilah bumbu-bumbu lain di dalamnya meski masih seadanya supaya rasanya lebih 'enak'.

Jadi nasi goreng kala itu bukanlan seperti jaman sekarang, sekarang nasi goreng adalah trend, sekarang, bahkan nasi yang baru masak dapat langsung  digoreng. Kala itu nasi goreng ada karena memanfaatkan nasi sisa. Pantang membuang nasi sisa. Pantang memakan nasi dingin. Memanfaatkan nasi  yang masih layak konsumsi, diberi bumbu, dan dihangatkan, sehingga rasanya lebih lezat dan hangat.

Seiring berjalannya waktu, banyak orang Tionghoa berdatangan ke berbagai negara termasuk ke Indonesia, dan kebiasaan tersebut mereka pelihara di tanah air ini, pada akhirnya orang Indonesia tertular untuk menggoreng nasi sisa. Ditambah dengan berbagai bumbu lain sehingga rasanya menjadi bermacam-macam khas Indonesia.

Lalu apa yang didapat dari sepiring nasi goreng, jika ditilik dari awal muasalnya...

..Dalam sepiring nasi goreng, ada rasa SYUKUR menikmati apa yang  telah kita dapatkan, ada rasa MENGHARGAI  karena tidak membuang-buang nasi sisa atau menyia-nyiakannya begitu saja.

Pantang bagi kita semua membuang nasi sisa bahkan ketika kita mampu membuat nasi baru karena persediaan beras sangatlah banyak. Bayangkan jika nasi sisa  tersebut dibuang,  kita tidak akan merasakan lezatnya dalam sepiring nasi goreng.

Pernah kita mendengar nenek-nenek atau orang tua jaman dulu berkata "habiskan nasinya, kalau ngga habis nanti nasinya nangis...".
Yang dalam arti sebenarnya adalah, kita tidak boleh menyia-nyiakan makanan.

Meski hanyalah nasi sisa, kita tidak menyia-nyiakannya, bahkan kita bisa menghangatkannya, dan menjadikan makanan terasa lebih enak. Kita memanfaatkan nasi tersebut menjadi makanan yang lebih lezat dengan berbagai  bumbu khasnya.

Dalam sepiring nasi goreng ada keistimewaan yang dirasakan. Ada berbagai rasa yang dapat kita kecap, bukan lagi rasa hambar dan dingin seperti rasa nasi sisa.

Ada gurih, sedikit manis, asin dan pedas yang berbaur menjadi satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun