3. Ribet psikolog-psikolog-an, ibadah aja nanti depresi juga hilang.
-> Depresi adalah gangguan yang membutuhkan diagnosis dari profesional kesehatan mental. Penanganannya pun tidak sembarangan dan mungkin akan berbeda bagi setiap penyintasnya. Depresi tidak bisa diremehkan, dan intervensinya juga harus dilakukan dengan kehati-hatian dengan mempertimbangkan banyak aspek. Ibadah mungkin membantu, tetapi tidak dapat digeneralisasi efektivitasnya ke semua orang dan perannya dalam menangani depresi mungkin juga akan berbeda bagi masing-masing penyintas. Profesional lebih tahu.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, ada lebih banyak contoh di mana pendekatan psikologi non-ilmiah bisa menyesatkan atau bahkan berbahaya. Dari teknik terapeutik yang tidak tervalidasi hingga klaim yang tidak berdasar tentang perilaku manusia, ketiadaan bukti ilmiah membuat kita rentan terhadap kesalahan informasi dan intervensi yang tidak efektif.
Oleh karena itu, mari kita menjadi konsumen informasi psikologis yang cerdas. Carilah terapi, intervensi, dan praktik berbasis bukti yang telah didukung oleh penelitian ilmiah. Terlibat dengan profesional kesehatan mental yang menggabungkan pengetahuan dan keahlian ilmiah ke dalam pekerjaan mereka. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa kesejahteraan kita dan kesejahteraan orang-orang di sekitar kita didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah yang baik.
Mari kita memperjuangkan pentingnya psikologi berbasis ilmiah dan mengadvokasi integrasinya ke dalam kehidupan pribadi, sekolah, tempat kerja, dan komunitas kita. Dengan mempromosikan pendekatan berbasis bukti, kami berkontribusi pada masyarakat yang menghargai kesehatan mental, mengakui kompleksitas perilaku manusia, dan mengupayakan intervensi yang efektif dan etis.
Dengan psikologi ilmiah, kita dapat memulai perjalanan penemuan diri, empati, dan pertumbuhan. Bersama-sama, mari kita ciptakan dunia di mana kesejahteraan psikologis dipupuk, dan kekuatan penelitian ilmiah menerangi pemahaman kita tentang pengalaman manusia.
Pendekatan ilmiah mungkin tidak sempurna, tapi pendekatan ilmiah jauh lebih baik dari yang non-ilmiah. (oni)
Bacaan lebih lanjut:Â Psikologi Populer dan Psikologi Ilmiah
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI