Mohon tunggu...
Qaidul Muttaqin
Qaidul Muttaqin Mohon Tunggu... Pengen jadi horang kaya

Calon Profesor

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bukan Promo Bukan Cashback: Ini Kunci Liburan Murah Anti Boncos

30 Mei 2025   10:51 Diperbarui: 29 Mei 2025   10:04 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Persiapan Liburan (Sumber:www.pexels.com/Timur Weber)

Siapa bilang liburan harus mahal? Di tengah tren staycation mewah dan tiket promo yang sering kali tetap bikin kantong jebol, saya menemukan satu rahasia ampuh untuk liburan seru tapi tetap hemat. Bukan karena menang giveaway, bukan juga karena diskon besar-besaran. Kuncinya? Teman dan lokasi!

Ya, liburan anti boncos itu mungkin banget, asal tahu caranya. Artikel ini akan mengupas bagaimana saya berhasil liburan ke Bromo hanya dengan modal bensin 50 ribu rupiah. Ini bukan cerita fiksi atau tipu-tipu marketing, tapi pengalaman nyata yang bisa kamu tiru.

Main ke Tempat Dekat, Tapi Gak Kalah Keren

Pertama, mari singkirkan dulu mindset bahwa liburan harus jauh-jauh. Indonesia punya begitu banyak destinasi indah yang sering kali luput karena kita sibuk membandingkannya dengan Bali, Labuan Bajo, atau luar negeri.

Saya tinggal sekitar 80 km dari kawasan Gunung Bromo. Dan selama bertahun-tahun, saya justru jarang ke sana karena merasa, "Ah deket, nanti-nanti aja." Tapi justru di situlah letak potensi besar: destinasi indah yang bisa dijangkau dalam waktu singkat dan biaya ringan.

Saya memutuskan untuk menempuh perjalanan ke Bromo dengan sepeda motor. Selain fleksibel dan hemat, perjalanan ini juga memberi pengalaman seru melihat perubahan lanskap dari kota ke pegunungan. Dengan bensin sekitar 50 ribu rupiah, saya mendapat sekitar 5 liter bensin dan cukuplan berjalan sekitar 200 KM lebih. 

Punya Teman di Tempat Wisata? Jackpot!

Ini dia kunci utama liburan anti boncos, yakni punya teman yang tinggal di dekat tempat wisata. Dalam kasus saya, saya punya teman pesantren yang tinggal tidak jauh dari kawasan Bromo. Kami sudah merencanakan ini ketika masih di pesantren. jadi ya, disamping silaturrahim, sekalian jalan-jalan.

Apa keuntungannya? Banyak! Pertama, saya tidak perlu pusing cari penginapan. Kedua, soal makan bisa bareng-bareng ala rumahan. Ketiga, dan ini yang paling mantap, dia membantu saya masuk ke beberapa spot tanpa harus bayar tiket mahal. Bahkan ada beberapa titik yang bisa dinikmati tanpa masuk lewat jalur komersial, cukup dengan panduan warga lokal.

Teman yang baik itu lebih dari sekadar guide gratis. Dia memberi pengalaman autentik yang tidak bisa didapat dari paket wisata manapun. Saya bisa menikmati Bromo dari sisi yang tidak banyak orang tahu, termasuk spot sunrise tersembunyi yang sepi dari kerumunan turis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun