Mohon tunggu...
Putu Djuanta
Putu Djuanta Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Keen on capital market issues, public relations, football and automotive | Putu Arya Djuanta | LinkedIn | Yatedo | Twitter @putudjuanta | https://tensairu.wordpress.com/ | https://www.carthrottle.com/user/putudjuanta/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Korelasi Antara Ranking FIFA Terhadap Performa di Piala Dunia

28 Juni 2014   00:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:32 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14038654462141109663

Sepanjang bulan Juni ini, Piala Dunia telah menjadi salah satu magnet yang menarik perhatian masyarakat. Mengapa demikian? Jawabannya tentu karena banyak orang yang menyukai sepakbola tanpa mengenal batas usia dan gender. Euforia ini juga terlihat dari banyaknya peredaran jersey terbaru dari timnas peserta Piala Dunia, dan hampir setiap hari media menyuguhkan masyarakat dengan berita seputar Piala Dunia, apakah itu hasil pertandingan, jadwal tayang, hingga kuis dengan hadiah yang menarik. Saat ini, putaran grup sudah selesai dan telah memasuki Round of 16. Dari sebagian besar peserta Round of 16 tersebut, ternyata 4 dari penghuni top 10 dari rangking FIFA sudah gugur sejak babak penyisihan grup, berikut datanya:

[caption id="attachment_345190" align="alignleft" width="285" caption="http://www.fifa.com/worldranking/index.html"][/caption]

Spanyol yang begitu tangguh dalam 6 tahun terakhir, ternyata mengalami kesulitan menghadapi Belanda dan Chile yang sedang on fire. Taktik pelatih Del Bosque yang dapat dibaca oleh lawan dan beberapa blunder pemain senior dianggap menjadi penyebab kegagalan sang juara Piala Dunia 2010 ini. Meskipun demikian, Spanyol mengobati kekecewaannya dengan mengandaskan Australia pada laga terakhir. Pada laga terakhir tersebut, pemain dengan caps dan jam terbang tinggi seperti David Villa dan Fernando Torres ikut berkontribusi dalam mengoyak gawang lawan. Jika melihat skuad saat ini, timnas Spanyol kemungkinan besar akan ‘cuci gudang’ dan memasukkan nama-nama pemain yang lebih muda untuk ikut dalam turnamen berikutnya.

Di era sepakbola modern ini, terdapat 2 (dua) orang Portugal yang cukup sering menghiasi media. Mereka adalah Cristiano Ronaldo dan Jose Mourinho. Khusus untuk nama terakhir memang bukan salah satu yang terlibat aktif di Piala Dunia ini. CR7 yang menyandang gelar Ballon d'Or lah yang paling disorot atas performa Portugal yang hanya mampu finish di peringkat ke-3 Grup G. Mengawali pertandingan perdana dengan skor menyakitkan 4-0 kontra Jerman, Portugal hampir mengalami kekalahan di pertandingan kedua melawan USA andaikan tidak ada gol penyeimbang dari Varela di penghujung laga. Alhasil, kemenangan 2-1 lawan Ghana tidak banyak membantu mereka untuk melaju ke babak berikutnya.

Sebelum Piala Dunia 2014 digelar, Italia masih diunggulkan untuk lolos dari grup neraka. Italia mampu menaklukan Inggris 2-1 di laga perdananya. Pada laga kedua, Kosta Rika sebagai penghuni urutan ke-28 di rangking FIFA mampu menghadirkan kejutan menyakitkan bagi Italia, yang akhirnya membuat mereka gugup di hadapan Uruguay pada laga penentuan. Butuh hasil imbang, Italia justru kalah oleh gol semata wayang dari sundulan Diego Godin yang arahnya sulit dijangkau oleh Buffon. Begitu peluit akhir pertandingan kontra Uruguay ditiup wasit Marco Rodriguez, Italia resmi menjadi pendamping Inggris di klasemen bawah grup D.

Seperti 3 tim sebelumnya di atas, Inggris datang ke Brazil dengan pemain-pemain top yang merupakan kombinasi antara senior dan junior. Namun perjalanan Inggris memang tidak semulus yang diharapkan. Setelah dua kali kalah dengan selisih satu gol berturut-turut, Inggris juga tidak mampu menciptakan kemenangan di laga terakhirnya. The Three Lions harus rela pulang dengan menyandang status sebagai juru kunci grup D.

Banyak yang berpendapat bahwa bola itu bundar, sehingga apapun bisa terjadi. Fakta bahwa 40% dari penghuni top 10 rangking FIFA (per data 5 Juni 2014) gugur di babak penyisihan grup membuktikan bahwa sepakbola memang bukan hitungan matematis. Kalkulasi poin yang menjadi basis ranking FIFA belum tentu menjanjikan suatu tim bisa konsisten ketika mengikuti turnamen besar seperti Piala Dunia. Pada akhirnya, korelasi antara rangking FIFA terhadap performa tim memang ada meskipun kurang signifikan. Mari kita tunggu kejutan berikutnya di Piala Dunia 2014 ini.

Salam Kompasiana.

Sumber Referensi: http://www.fifa.com/worldranking/rankingtable/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun