Mohon tunggu...
Putri Najah Nabila
Putri Najah Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenakalan Remaja: Faktor, Akibat, dan Solusinya

2 Juli 2023   10:19 Diperbarui: 2 Juli 2023   10:31 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KENAKALAN REMAJA: FAKTOR, AKIBAT DAN SOLUSINYA

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berumur 13-18 tahun. Masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan, tetapi juga merupakan suatu masa yang banyak menimbulkan masalah, bagi remaja itu sendiri maupun lingkungan di sekitarnya. Pada masa ini remaja berada pada suatu tahap yang secara fisik telah dapat berfungsi sebagai orang dewasa, namun secara mental dan sosial mereka belum matang (Utomo, 1991:47).

Terdapat beberapa perubahan atau ciri-ciri yang terjadi selama masa remaja yaitu:

  1.  Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat.
  2.  Mengalami perkembangan otak akan keterampilan sosial dan juga pemecahan masalah.
  3.  Memiliki keinginan untuk mandiri dan merasakan kebebasan.
  4.  Memiliki keinginan untuk mencoba hal baru dan cenderung lebih mengambil risiko.
  5.  Mulai memahami bagaimana tindakan dan keputusan yang diambil memberikan pengaruh pada masa depan.

Masa remaja penuh dengan problematika, karena pada masa ini mereka sedang mencari jati diri dan identitas yang sebenarnya. Banyak remaja yang gagal dalam mencari jati dirinya, tetapi tidak sedikit pula remaja yang berhasil dalam menemukan jati dirinya. Berhasil tidaknya remaja dalam menemukan jati dirinya banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat sekitarnya. Remaja yang gagal identik dengan perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam masyarakat yang disebut dengan kenakalan remaja.

Masalah kenakalan remaja di Indonesia dirasa telah mencapai tingkat yang cukup meresahkan bagi masyarakat. "Istilah kenakalan remaja dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama juvenile delinquency. Secara etimologis juvenile berarti anak, sedangkan delinquency berarti kejahatan. Sehingga pengertian Juvenile delinquency adalah kejahatan anak". (Sudarsono, 2008:10). Kenakalan remaja merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh bentuk pengabdian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang. (Kartini Kartono, 2003: 6-7)

Cukup banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu:


1.  Faktor internal (faktor yang berasal dari remaja itu sendiri)

Krisis identitas

Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja yang memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Integrasi pertama terbentuknya perasaan konsisten dalam kehidupan. Integrasi kedua tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

Kontrol diri yang lemah

Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang benar dengan yang tidak benar akan terseret pada perilaku nakal. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

2. Faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar)

Lingkungan keluarga

Keadaan lingkungan keluarga yang menjadi salah satu sebab timbulnya kenakalan remaja, seperti keluarga yang broken home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah atau ibunya, keluarga yang memiliki banyak konflik, ekonomi keluarga yang kurang, semua itu merupakan sumber yang memicu terjadinya kenakalan remaja. Maka dengan demikian perhatian dan kasih sayang orang tua merupakan suatu dorongan yang sangat berpengaruh bagi psikologis seorang remaja dalam membentuk kepribadian serta sikap remaja sehari-hari.

Minimnya pemahaman tentang keagamaan

Dari pemahaman tentang agama, remaja akan mendapatkan etika serta moral di kehidupan sehari-hari. Saat seorang remaja tidak dibekali pemahaman agama sejak kecil, maka hal ini menjadi salah satu faktor penyebab kenakalan remaja nantinya.

Pengaruh dari lingkungan sekitar

Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia berada di lingkungan yang buruk, perilakunya pun akan seperti lingkungannya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.

Perkembangan teknologi informasi

Kemajuan teknologi mempermudah untuk mencari berbagai informasi yang diperlukan. Namun di sisi lain pengaruh teknologi membuat semua informasi di seluruh dunia bisa didapatkan oleh remaja. Apalagi konten-konten yang seharusnya dibuka oleh orang dewasa bisa saja dibuka oleh anak remaja dengan mudah, yang tentunya akan berakibat buruk nantinya bila tidak ada bimbingan dari orang tua.

Selain dari faktor-faktor yang disebutkan di atas, juga terdapat akibat yang dapat ditimbulkan oleh kenakalan remaja yaitu:

1.  Bagi diri sendiri

Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan fisik dan mental. Dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dampak bagi mental yaitu akan membuat remaja berfikir tidak stabil, mental yang lemah dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral.

2.  Bagi keluarga

Apabila remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran agama, maka akan berakibat terjadi ketidak harmonisan di dalam keluarga dan putusnya komunikasi antara orang tua dan anak.

3. Bagi lingkungan masyarakat

Masyarakat akan menganggap bahwa remaja itu memiliki moral yang rusak, dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek.

Dari berbagai faktor dan permasalahan yang terjadi di kalangan remaja saat ini, maka tentunya ada beberapa solusi yang tepat dalam mengatasi kenakalan remaja seperti:

  1. Memberikan bekal agama yang kuat sejak dini.
  2. Orang tua harus memberikan dukungan yang positif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh remaja, selama kegiatan tersebut bermanfaat.
  3. Memberikan pengawasan intensif dari keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat.
  4. Bagi remaja itu sendiri harus bisa mengendalikan diri dan membuat batasan yang jelas apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun