Mohon tunggu...
putri ayu az zahra
putri ayu az zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswa

just be myself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fashion Modern dan Para Remaja yang Mengikuti Perkembangan Fashion

9 Juli 2022   14:46 Diperbarui: 9 Juli 2022   14:47 9408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seiring berjalan nya waktu segala hal di dunia ikut berkembang, tak terkecuali dengan dunia fashion. Dari dulu hingga saat ini dunia fashion mengalami perkembangan yang pesat dan selalu menciptkan tren-tren baru mulai dari model baju, celana, rok, sepatu, tas hingga aksesoris. Di setiap perkembangan nya, dunia fashion selalu saja menarik perhatian para penikmatnya terutama dari kalangan remaja yang memiliki sifat penasaran dan selalu ingin tahu. Dari perkembangan tersebut menimbulkan rasa ketertarikan bagi para penikmat nya dan tentu akan dianggap keren jika mengikuti alur perkembangan tersebut. Para pelaku fashion memanfaatkan situasi ini untuk terus menciptakan sesuatu hal yang baru agar para penikmat nya dapat menikmati lebih banyak mode fashion dari jaman ke jaman.

Salah satu perkembangan yang terlihat sangat dominan dari dunia fashion adalah cara berpakaian yang banyak di gandrungi oleh anak-anak muda jaman sekarang. Bebas dalam bergaya dan memadukan bermacam-macam model pakaian tentu nya akan membuat gaya tersendiri atau nilai fashion dari mereka. Fashion juga dapat menjadi sebuah ciri khas dan kepribadian mereka.  Bebas dalam bergaya dan memadukan hal-hal yang berbau fashion membuat para remaja menjadi kreatif. seperti memadukan kemeja, celana jeans dan sepatu kets dengan model fashion terbaru akan terlihat lebih menarik.

Breward (Hines dan Bruce, 2003) menjelaskan bahwa fashion sebagai suatu media penting dalam mengekspresikan status sosial, estetik, ide dan atribut yang melekat pada seseorang. Hendraningrum dan Susilo (2008) juga mendeskripsikan bahwa diera globalisasi fashion merupakan kebutuhan primer yang harus dicukupi selain sebagai gaya hidup di dunia.

Dalam dunia fashion yang digandrungi oleh para remaja ini pun tidak luput dari pengaruh positive dan negative. Kalau kita mengambil sisi positive dari fashion style saat ini, gaya-gaya terbaru akan membuat kita menjadi lebih kreatif untuk menciptkan image atau pribadi baru yang unik dan berbeda dari lainnya. Lalu dengan fashion style mampu mengubah hal sederhana dengan berbagai kreativitas hingga menjadi sebuah tren baru. Hal ini dapat membuat mereka merasa nyaman dalam berpakaian dan akhirnya menciptkan rasa percaya diri. Beralih ke pengaruh negative, remaja yang mengikuti perkembangan fashion saat ini, mengindikasikan bahwa mereka sudah terpengaruh oleh busana fashion yang sedang berkembang. Hal itu tidak lain hanya untuk mengejar kepopuleran dan untuk mendapatkan validasi dari masyarakat bahwa mereka adalah remaja yang trendy. Dan mengikuti fashion juga memberikan dampak yang besar bagi mereka. Jika mereka tidak mengikuti perkembangan fashion mereka akan dicap "jadul, kudet dan lainnya". Akibatnya bullying pun terjadi. Dan hal-hal yang seperti ini lah yang membuat mengikuti perkembangan fashion modern tidak selalu positive.

Para remaja mengindetifikasikan budaya yang mereka anut melalui bagaimana cara mereka berpakaian. hal ini merajuk pada teori fashion system dari Roland Barthes, fashion adalah sebuah sistem tanda (sign). Cara mereka berpakaian merupakan tanda siapa diri mereka dan budaya apa yang mereka anut. Pandangan moderenitas yang dibangun oleh para remaja ini lebih mengutamakan segi penampilan atau fashion. Mereka cenderung menempatkan diri mereka pada figure yang tidak ingin dilihat sederhana. Sehingga moderenitas yang terbentuk disini adalah pembentukan budaya konsumen di kalangan remaja yang konsumtif terhadap barang-barang yang bermerk tinggi.

Dalam hal ini teori empiris menilai bahwa tren remaja yang mengikuti perkembangan fashion terjadi karna adanya sebuah pengalaman. Pengalaman yang diberikan oleh para pelaku fashion itu sendiri. Dalam teori ini pengalaman dipandang sebagai meaning centered atau dasar pemahaman makna. Jadi hal tersebut dapat terjadi diera modern saat ini karna hal ini sudah lama terjadi semenjak terciptanya dunia fashion berabad-abad yang lalu. Perkembangan fahion yang pesat membuat remaja masa kini juga merasa tidak ingin tertinggal oleh perkembangan fashion yang semakin modern.

Tranformasi fashion dari jaman ke jaman membuat para remaja dengan mudah mempelajari tentang fashion. Tren yang muncul dari dulu hingga saat ini selalu beragam sehingga para remaja saat ini memiliki refrensi yang banyak tentang fashion. Namun, yang perlu diperhatikan adalah, tetap mengikuti perkembangan fashion dengan porsi yang sesuai.

Mengenai refrensi yang digunakan oleh para remaja saat ini untuk menunjang penmapilan, ada beberapa faktor yang digunakan sebagai refrensi berfashion yaitu faktor westernisasi yang berkembang di Indonesia salah satu nya teknologi informasi yang berkembang pesat juga sehingga yang membuat para remaaja masa kini dapat dengan mudah mengakses lebih luas tentang model berpakaian mereka, melalui informasi yang pesat ini menjadikan para remaja ini mudah menjangkau informasi untuk mendapatkan refrensi fashion dari budaya luar

Ada pula faktor Pendidikan, maju nya Pendidikan dikalangan remaja di idonesia menjdikan para remaja ini memilih melanjutkan studi nya ke luar negri, sehingga mereka dapat dengan mudah mengadopsi budaya-budaya fashion dari luar yang kini telah menjadi keseharian mereka untuk berinteraksi, sehingga saat kembali ke Indonesia, para remaja tersebut masih membawa pengaruh mode dari luar negri dan hal itu dapat ditiru oleh masyarakat sekitar.

Selain itu masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi pola fikir para remaja di Indonesia sehingga menjadikan sebuah dampak bagi pola pikir mereka tentang berfashion.  Setiap remaja saat ini pun memiliki tokoh acuannya sendiri dalam berbusana. Mereka menggunakan gaya busana yang sama dengan kalangan yang ditujunya. Akan tetapi, para remaja tersebut tetap ingin tampak betul-betul sama dengan tokoh acuannya tersebut, sehingga mereka menggunakan kreativitasnya masing-masing dengan memadukan gaya busana tokoh idolanya dengan gaya busana yang biasa mereka gunakan. Selain itu aksesoris, riasan wajah, maupun gaya rambut juga menunjang penampilan mereka.

Selain itu, jika fashion dikaitkan juga dengan kehidupan pergaulan remaja saat ini maka dapat dikatakan identitas diri yang terebentuk melalui fashion tersebut tentu nya mempunyai dampak tersendiri bagi setiap individu khusus nya dampak sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun