Mohon tunggu...
Putri Anggun
Putri Anggun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya mendengarkan musik, membaca, konten favorit tentang romance, pengabdian, dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Kampus Mengajar, Visualisasi KKN di Dunia Pendidikan

3 Juli 2022   19:02 Diperbarui: 3 Juli 2022   19:41 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampus Mengajar adalah bagian dari program MBKM yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. 

Program ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang terdampak pandemi dengan memberdayakan para mahasiswa yang berdomisili di sekitar wilayah sekolah untuk membantu para guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.

Putri Anggun Puspitasari Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta bersama 6 mahasiswa dari universitas lain yang mengikuti program Kampus Mengajar Aggkatan 3 ditempatkan di SD Negeri Sepat 4, Desa Sepat, kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) diharapkan akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di jenjang SD dan SMP khususnya di bidang literasi dan numerasi. 

Dengan mengikuti kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022, mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk mengasah jiwa kepemimpinan, soft skills, dan karakter, serta mendapat pengalaman mengajar yang dapat diakui dan disetarakan dalam bentuk satuan kredit semester (sks). 

Dalam pengalaman yang diakui dan disetarakan dalam bentuk satuan kredit semester(sks), Kuliah Kerja Nyata (KKN) termasuk di dalamnya karena program Kampus Mengajar Angkatan 3 ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat khususnya di sekolah yang tidak melenceng dari tujuan Kuliah Kerja Nyata itu sendiri. 

Oleh karena itu berbagai program kerja yang telah dilaksanakan selama penugasan Program Kampus Mengajar Angkatan 3 diharapkan dapat diakui sebagai visualisasi KKN  di dunia pendidikan.

Berangkat dari permasalahan yang ditemukan dalam hasil observasi di SD Negeri Sepat 4, dari aspek pembelajaran, semasa pandemi pembelajaran dilakukan secara daring namun tidak dapat berjalan dengan baik karena beberapa kendala seperti peserta didik yang tidak memiliki gawai dan terjadinya learning loss. 

Kondisi siswa dalam hal literasi dan numerasi juga masih kurang sehingga perlu upaya-upaya untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa. Dari aspek adaptasi teknologi, penggunaan teknologi dalam pembelajaran masih terbatas dan dari aspek administrasi, SD Negeri Sepat 4 sudah memiliki perpustakaan namun belum dikelola dengan baik.

Oleh karena itu, saya dan kelompok mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3 menyusun kegiatan dengan judul "Edukasi Bagi Siswa dan Guru dalam Tuntutan Literasi dan Numerasi serta Adaptasi Teknologi di SD Negeri Sepat 4 Melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 3". Beberapa kegiatan atau program kerja untuk sekolah yang dapat memvisualisasikan Kuliah Kerja Nyata (KKN)  yaitu:

A. Kegiatan Peningkatan Literasi Numerasi
Dalam aspek pembelajaran khususnya literasi numerasi, mahasiswa mendampingi siswa yang masih kurang lancar dalam membaca dengan berbagai metode diantaranya membaca kata lalu menjelaskan pemenggalan katanya agar siswa dapat memahami kata dan membacanya dengan tepat.

Kami juga melaksanakan pembelajaran menggunakan media ular tangga. Permainan ini dimainkan oleh kelompok siswa yang dimainkan secara bergantian. Anggota kelompok memutar dadu lalu menjalankan pionnya dan berhenti pada suatu angka dalam media ular tangga, siswa dan kelompoknya akan mengerjakan soal literasi atau numerasi berdasarkan angka yang ditempati pion. 

Hal ini merupakan upaya peningkatan liteasi dan numerasi siswa dengan media pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa merasa belajar sambil bermain.
Dalam aspek administrasi, perpustakaan sekolah yang belum dikelola dengan baik yang membuat siswa jarang ke perpustakaan dan membaca buku, kami mengupayakan dilakukannya revitalisasi dan katalogisasi perpustakaan. 

Buku-buku yang sebelumnya belum dikelompokkan, kami mengelompokkan buku-buku yang ada sesuai jenisnya. Kemudian kami memberikan cap lalu menuliskan kode buku lalu memasukkan data/identitas buku dalam file excel. 

Setelah diinventarisasi, buku-buku yang ada di perpustakaan dapat dikethui jumlah dan jenisnya, tertata rapi sesuai jenisnya, dan dapat dipinjam oleh siswa maupun guru. Secara tidak langsung, program katalogisasi buku perpustakaan ini menjadi jalan peningkatan literasi numerasi siswa karena siswa menjadi sering datang ke perpustakaan untuk membaca maupun meminjam buku.

B. Adaptasi teknologi
Mahasiswa menyusun kegiatan workshop media pembelajaran seperti powerpoint, Google Classroom, dan Quiziz untuk guru SDN Sepat 

4.  Sebelum melaksanakan workshop powerpoint, kami melakukan survei awal pengenalan dan pemahaman tentang powerpoint, dan masih terdapat beberapa guru yang belum memahami cara membuat dan menggunakan media powerpoint. 

Dari hasil survey yang telah dilakukan, kami membuat modul dan powerpoint cara membuat media pembelajaran powerpoint yang berisi langkah awal masuk program hingga menyimpan hasil. Kami menjelaskan langkah-langkahnya dan guru langsung ikut praktik membuatnya dengan didampingi mahasiswa.

Pada kesempatan selajutnya, saya dan anggota kelompok mahasiswa kampus Mengajar Angkatan 3 melaksanakan workshop pembuatan dan penggunaan Google Classroom.  Saya menjelaskan manfaat Google Classroom terlebih dahulu lalu langkah-langah membuat akun dan cara menggunakan media ini. Saya menyampaikan langkah-langkahnya dan guru langsung ikut praktik membuat kelas di Google Classroom.

Selanjutnya, kami melaksanakan workshop pembuatan dan penggunaan Quiziz. Membuat soal di Quiziz dapat menarik pehatian siswa dan menumbuhkan semangat siswa dalam mengerjakan ujian. Saya bertugas mendampingi guru dalam membuat soal dan membantu guru ketika ada kesulitan

C. Aspek Lingkungan
Pada kegiatan jeda PAT, kami mengadakan edukasi pembuatan tempat sampah dari galon bekas. Galon bekas sebelumnya dipotong pada bagian leher kemudian dicat warna putih sebagai dasaranya. 

Kemudian, siswa melukis menggunakan cat sesuai kreativitas mereka. Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi pemanfaatan barang bekas dalam rangka mengurangi sampah plastik, mengajak siswa untuk membuang sampah pada tempatnya, dan mengasah kreativitas siswa dalam seni lukis.

Dengan kegiatan-kegiatan tersebut mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu dan kecakapannya serta mendapatkan pengalaman yang luar biasa sedangkan sekolah khususnya siswa dan guru dapat meningkatkan literasi numerasi dan mampu beradaptasi dengan teknologi sesuai perkembangan zaman.
#belajarsambilberdampak
#kampusmengajarangkatan3
#kuliahkerjanyata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun