Mohon tunggu...
Puspo Lolailik Suprapto
Puspo Lolailik Suprapto Mohon Tunggu... Lainnya - Esais

Nulis apa saja :)

Selanjutnya

Tutup

Book

Kekerasan dan Penindasan dalam Buku The Diary of Anne Frank karya Anne Frank

1 Mei 2024   15:00 Diperbarui: 1 Mei 2024   15:06 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anne Frank adalah seorang remaja perempuan Yahudi yang menyimpan harapannya, kegelisahannya, dan kisah hidupnya selama masa perang dunia kedua di tahun 1942. 

Dalam buku biografinya yang terkenal, The Diary of Anne Frank, ia mengungkapkan pengalamannya yang penuh dengan kekerasan dan penindasan.

Di awal kisah, Anne Frank menceritakan kehidupan keluarganya yang terpaksa bersembunyi di ruang sempit selama dua tahun lamanya. 

Mereka bersembunyi dari tentara Nazi yang mengancam hidup mereka karena agama Yahudi mereka.

Ketika bersembunyi, Anne dan keluarganya harus hidup dalam ketakutan yang konstan.

Mereka harus berdiam diri di dalam ruang tersembunyi, tidak boleh membuat suara ataupun memberikan tanda-tanda keberadaan kepada orang di luar.

Kekerasan dan penindasan juga hadir dalam bentuk ketidakamanan. 

Setiap langkah yang mereka ambil harus dipertimbangkan secara matang agar tidak terbongkar dan ditangkap oleh tentara Nazi yang kejam.

Anne Frank juga mengalami penindasan emosional. Dia merasa terkekang dan terisolasi karena tidak dapat berkomunikasi bebas dengan dunia luar.

Ia merasa kesepian dan kehilangan identitasnya sebagai seorang remaja biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun