Ketika situasi semakin tegang, kekerasan fisik pun muncul. Terutama ketika keluarga Anne Frank tertangkap dan dibawa ke kamp konsentrasi, di mana kekejaman terhadap orang Yahudi mencapai puncaknya.
Di kamp konsentrasi, kehidupan Anne dan keluarganya berada di ujung tanduk.Â
Mereka mengalami kelaparan, penyiksaan, dan kematian di sekeliling mereka.Â
Semuanya merupakan akibat dari kekerasan dan juga penindasan yang dilakukan oleh rezim Nazi.
Namun, meskipun dihadapkan pada kekerasan dan penindasan yang tak terbayangkan, Anne Frank tetap semangat dan mempertahankan harapannya.Â
Dia terus menulis dalam diarinya, mencurahkan segala isi hatinya, dan mencari makna di tengah kegelapan.
Kisah Anne Frank juga menggambarkan solidaritas dan kebaikan manusia di tengah kekejaman perang.Â
Ada orang-orang baik di sekitarnya yang membantu keluarganya selama bersembunyi, meskipun risikonya sangat besar.
Meskipun Anne Frank dan banyak korban lainnya telah tiada, buku The Diary of Anne Frank tetap menjadi saksi bisu tentang penderitaan yang mereka alami.Â
Buku ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang betapa pentingnya perdamaian dan hak asasi manusia.