Mohon tunggu...
Puspita Zahra Arimurti
Puspita Zahra Arimurti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi Universitas Tarumanagara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Lebih Dalam terkait Perkembangan Karier menuju Jenjang SMA

9 Mei 2022   16:30 Diperbarui: 3 Juli 2022   15:45 1548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perkembangan karier siswa di sekolah (Sumber: www.kemdikbud.go.id)

Heidegger, dalam Lapan (2004) mendefinisikan perkembangan karier merupakan suatu keterampilan yang terdapat di dalam masa remaja yang dapat digabungkan dalam hal proses belajar di kehidupan sehari-hari. 

Dalam proses persiapan dan pemilihan karier yang ditujukan pada siswa kelas 9 untuk jenjang pendidikan berikutnya dibutuhkan langkah-langkah yang dapat diberikan kepada para siswa.

Lalu, apa saja sih langkah-langkah yang dibutuhkan?

Pertama, dapat diberikan materi bahan ajar mengenai cita-cita dan karier. Kedua, dapat diberikan kuis mengenai pemilihan karier sesuai kepribadian. Dan ketiga, dapat diberikan permainan menulis cita-cita di papan tulis yang dilakukan di dalam kelas. 

Tujuan diberikannya langkah-langkah tersebut adalah agar siswa dapat mengenal lebih dalam mengenai dirinya sendiri terkait minat, bakat, kepribadian, dan kemampuan yang dimilikinya serta dapat membimbing siswa dalam menentukan karier sesuai dengan kepribadian. 

Pada saat siswa kelas 9 telah melalui pengalaman belajar di akhir masa SMP, maka siswa telah memiliki bekal persiapan yang cukup matang untuk menetapkan pilihan karier pendidikan ke jenjang berikutnya. 

Seperti yang diketahui bersama bahwa pada tahun 2022 Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengemukakan bahwa akan diterapkan kurikulum prototipe yang bersifat opsional yang dapat saja diterapkan di dalam pembelajaran di lingkungan sekolah dan kurikulum prototipe merupakan penerapan pembelajaran yang berbasis pada proyek (Project Based Learning) dengan kurikulum yang berbasis pada kompetensi untuk dapat memberikan dukungan kepada para siswa dengan pengembangan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. 

Kurikulum prototipe diterapkan sebagai perubahan dalam melakukan pembelajaran di satuan pendidikan yang memiliki minat untuk menggunakan kurikulum prototipe. Selain itu, kurikulum prototipe dapat memberikan gambaran kepada para siswa SMA untuk memiliki ruang lebih banyak lagi bagi pengembangan karakter dan kompetisi siswa untuk dapat bersungguh-sungguh dalam memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat yang dimiliki oleh masing-masing siswa. 

Maka dari itu, para siswa kelas 11 dan 12 telah diperbolehkan untuk dapat memilih sendiri mata pelajaran yang diminatinya dan bukan lagi pada kurikulum yang mengelompokkan ke dalam jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa.

Pada situasi yang dialami siswa dapat digabungkan terkait sesuatu hal yang mampu untuk dilakukan dan yang tidak serta sesuatu hal yang disukai dan yang tidak, maka kedua hal tersebut dapat dibuat perbandingan dengan nilai-nilai yang ada pada diri individu dan masyarakat (Osipow & Fitzgerald, dalam Patton & McMahon, 2006). 

Keputusan yang akan diambil oleh seorang siswa membuktikan bahwa akan pentingnya situasi tersebut yang dialami oleh seorang siswa dalam memutuskan untuk membuat perkembangan karier. Dalam mengambil suatu keputusan memang bukan merupakan proses yang mudah, termasuk dalam hal, yaitu: a) mengenal lebih dalam terkait kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya; b) pilihan karier di masa depan yang dilibatkan dengan kelebihan dan kekurangan; dan c) mengembangkan suatu identitas dengan kestabilan minat yang ada (Bandura, 1997). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun