Mohon tunggu...
Puspa Sari Dewi
Puspa Sari Dewi Mohon Tunggu... Penulis - A lifelong learner

Author of Seni Memaknai Hidup & Novella Ranum Email : 1991saripuspa@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenali Ciri-ciri hingga Penyebab Baby Blues Syndrome dan Buang Sikap Tak Peduli

23 Agustus 2021   20:37 Diperbarui: 24 Agustus 2021   12:05 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi baby blues | Sumber: Shutterstock via kompas.com

5. Mengalami Demam dan Sakit Pada Payudara

Faktor Penyebab baby blues syndrome pada saat ASI mulai diproduksi. Payudara mengalami perubahan menjadi cepat besar serta bengkak. Bayi baru lahir mudah lapar, haus, dan menyusu lebih banyak. Lalu, waktu sekali menyusu sekitar 2 jam. 

Permasalahan terjadi jika bayi tidak mau menyusui, hingga payudara bengkak dan ASI tidak lancar. Agar terhidar dari hal itu, segeralah pompa payudara dan simpan di penyimpanan steril.

6. Dukungan Kurang

Dukungan pasca melahirkan dirasakan kurang akan membuat ibu menjadi merasa sendiri dan stres. Hal lain bisa dipicu dari konflik pernikahan serta isolasi sosial. 

Apabila ibu tidak memiliki lingkungan pertemanan dan keluarga yang mendukung, baik secara emosional maupun membantu mengurus bayi, akan semakin rentan terkena syndrome ini. Padahal, keluarga dan orang-orang terdekatlah yang dapat meningkatkan semangat setelah melahirkan.

7. Depresi Masa Lalu

Seseorang perempuan yang mengalami depresi pada masa lalu akan lebih rentan terhadap baby blues syndrome dibandingkan dengan yang tidak memiliki depresi masa lalu. Seperti musibah kehilangan orang tercinta saat mengandung. Timbulnya depresi atau trauma dapat menjadi peluang besar untuk mengalami syndrome ini.

8. Menghadapi dan Memandang Kelahiran

Sikap ibu dalam menghadapi dan memandang sebuah persalinan. Hal itu dapat menjadi faktor penyebab terkena syndrome. Dikarenakan seringkali ibu berharap bayi baru lahir akan tidur nyenyak waktu malam hari. 

Namun, kenyataannya bayi malah menangis tak henti-henti sepanjang malam. Kemudian, tekanan dari pihak lain karena bayi kecil atau ASI yang dimiliki tidak keluar banyak, sehingga dirasa kurang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun