Mohon tunggu...
Puspa Sari Dewi
Puspa Sari Dewi Mohon Tunggu... Penulis - A lifelong learner

Author of Seni Memaknai Hidup & Novella Ranum Email : 1991saripuspa@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenali Ciri-ciri hingga Penyebab Baby Blues Syndrome dan Buang Sikap Tak Peduli

23 Agustus 2021   20:37 Diperbarui: 24 Agustus 2021   12:05 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi baby blues | Sumber: Shutterstock via kompas.com

Ibu yang mengalami baby blues syndrome akan muncul setelah 2-3 hari pasca melahirkan dan berlangsung selama 2 minggu. 

Kalau kondisi tersebut dibiarkan terus, maka akan berpengaruh buruk. Dukungan keluarga dan orang terdekat sangat dibutuhkan. 

Tidak semua ibu merasakan, tetapi sebagian besar ibu akan merasakan hal ini. Kasus ini diperkirakan 50-80 % dari ibu yang baru melahirkan.

Sindrom ini terjadi karena kondisi hormon di dalam tubuh seorang perempuan mengalami perubahan. 

Perubahan terjadi pada saat hamil berupa bentuk fisik dan non-fisik termasuk hormon yang berpengaruh pada emosional. 

Pasca melahirkan ada hormon yang memengaruhi perasaan seorang ibu. Menjaga perasaan seorang ibu yang baru melahirkan akan berpengaruh baik terhadap timbulnnya gangguan emosi.

Ciri-Ciri dan Gejala Baby Blue Syndrome

Ibu yang mengalami baby blues syndrome dapat dilihat melalui ciri-ciri yang diperlihatkan, antara lain mengalami perubahan suasana hati secara cepat dari senang menjadi sedih. 

Kelehan berlebih hingga tidak merasa ingin makan atau mengurus diri sendiri. Lebih sensitif, mudah marah, gelisah, dan kewalahan. Serta, menjadi kurang konsentrasi dan merasakan tidak sabaran.

Gejala yang ditujunkkan antara lain merasa putus asa, sedih, kesepian sepanjang hari, tidak berguna, dan intensitas menangis lebih sering. Mudah sekali tersinggung dan tidak percaya diri. Ada rasa tidak melakukan pekerjaan dengan baik sebagai ibu baru. 

Keputusasaan luar biasa menyebabkan tidak bisa makan, tidur, atau mengurus bayinya. Mengalami gangguan kecemasan dan kepanikan. Pikiran obsesif terhadap bayinya dan mengalami paranoia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun