Mohon tunggu...
Purnawan Kristanto
Purnawan Kristanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis

Purnawan adalah seorang praktisi komunikasi, penulis buku, penggemar fotografi, berkecimpung di kegiatan sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Menulis di blog pribadi http://purnawan.id/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Awas Kecanduan Kopi!

22 Oktober 2017   01:25 Diperbarui: 22 Oktober 2017   05:20 1439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kopi. Foto: Purnawan Kristanto

Dengan demikian, kopi instant berisi ekstrak(saripati) kopi murni. Karenanya, jangan terlalu banyak menambahkan kopi instant dalam cangkir minuman Anda.

Jika Anda sudah terbiasa minum kopi empat cangkir setiap hari (dosis kafein 600 mg), maka Anda sudah termasuk dalam golongan pecandu kopi.  Anda akan mengalami sakaw, kalau telat minum kopi. Gejalanya berupa sakit kepala yang hanya akan hilang bila Anda minum kopi. Sakit kepala seperti itu tidak akan sembuh bila diobati dengan aspirinatau parasetamolsaja. Pada obat sakit kepala yang dijual bebas, selain mengandung zat analgesik (Misalnya aspirin atau parasetamol), biasanya juga akan ditambahkan zat kafein. Setiap tablet mengandung 50 mg kafein. Bagi pecandu kopi, obat ini hanya menghilangkan keluhan untuk sementara saja.

Cukup Istirahat

Kesegaran yang diciptakan oleh kafein juga dimanfaatkan oleh produk minuman kebugaran. Ada juga yang menyebut minuman suplemen, minuman energi, minuman penambah tenaga dan lainlain. Dalam iklaniklan, minuman ini ditampilkan mampu mengembalikan tenaga yang sudah 'loyo.'

Padahal sebenarnya rasa lelah, mengantuk atau loyo adalah alarm tubuh yang memberi peringatan pada kita agar beristirahat. Akan tetapi pada era kompetitif, orang dituntut untuk bekerja dengan performa yang tinggi. Karena itulah, mereka kemudian minum kopi untuk mengusir rasa kantuk dan lelah. Akan tetapi yang sebenarnya terjadi, kopi bukanlah penghilang rasa kantuk. Kopi hanya befungsi "menunda" kelelahan untuk sementara. Tubuh dipaksa untuk bekerja lembur dengan menggunakan tenaga cadangan. Begitu efek kafein habis, maka adenosin bekerja normal dengan memberi sinyalsinyal berupa rasa lelah. Dalam keadaan ini, tubuh akan terasa lelah sekali dan biasanya akan jatuh tertidur tanpa terasa. Hal ini yang menyebabkan kecelakaan lalu-lintas. Sopir yang sudah kelelahan menunda istirahat dengan minum kopi. Begitu efek kafein lenyap, maka serangan kantuk menyerbu lebih hebat.

Tujuan tulisan ini bukan untuk menakutnakuti apalagi untuk menghentikan kebiasaan minuman kopi Anda. Sama sekali bukan. Tulisan ini adalah untuk mengajak agar minum kopi secara rasional. Kopi bermanfaat mengembalikan konsentrasi yang menurun dan mempertahankan produktivitas kerja. Karena itu, minum kopi pada pagi hari sebenarnya kurang tepat karena saat itu tubuh dan pikiran kita masih segar, setelah beristirahat panjang. Minumlah kopi saat rehat (istirahat) kerja. Ini akan mengembalikan lagi konsentrasi kerja Anda. Sepulang kerja, berikan kesempatan pada tubuh untuk istirahat secukupnya. Esoknya bangun dengan tenaga dan semangat baru. Dengan memberi kesempatan kepada tubuh untuk beristirahat, maka Anda mengurangi keinginan untuk minum kopi secara berlebihan. Dan Anda pun tidak sakaw kopi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun