Mohon tunggu...
purcahyono hariprasetyo
purcahyono hariprasetyo Mohon Tunggu... Guru - Bergabung di kompasiana agar dapat menuangkan ide dan pengalaman

Menulis untuk menuangkan ide dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duka Semeru

9 Desember 2021   21:11 Diperbarui: 10 Desember 2021   01:16 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekedar hanya untuk menyelamatkan diri

Semua terasa cepat, tiada yang dapat menerka atau mengetahui datangnya

Sekejap kemudian suara bergemuruh mengetuk dinding jiwa

Hawa yang berubah menjadi panas mendekap raga

Berguguranlah kaldera di bagian atas

Alam selalu mempunyai kuasa

Dan mahameru adalah salah satu titah Sang Pencipta atas duka yang menghampiri

Gumpalan awan panas menerjang semua ruang

Ia merupakan sebentuk cinta Tuhan untuk menyapa kita yang mungkin saja telah lalai

Alam senantiasa mempunyai caranya sendiri 

Untuk sekedar menegur kita semua

Sebagai wujud kasih sayang-Nya

Bahwa kita semua mesti berbenah

dan duka sekedar hanya kesedihan yang sementara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun